Kedua, tulisan ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Ketiga, dalam pembahasannya tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Bahasa ilmiah harus baku, baik ejaan, pembentukan kata, maupun struktur kalimatnya. Selain itu, bahasa ilmiah pun bersifat lugas sehingga tidak menimbulkan penafsiran dan makna taksa(ambigu).
Ciri lain dari bahasa-bahasa ilmiah adalah menggunakan istilah khusus yang berlaku sesuai dengan bidang atau disiplin masing-masing ilmu.