Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi Unsur
Untuk menghitung bilangan oksidasi, ada aturan-aturan dasar yang harus dipenuhi, yaitu:
- Unsur bebas (misalnya H₂, O₂, N₂, Fe, dan Cu) mempunyai bilangan oksidasi = 0.
- Bilangan oksidasi pada ion sederhana(satu atom) adalah sama dengan muatan ion tersebut.
- Jumlah aljabar bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawaan netral adalah nol.
- Fluor selalu mempunyai bilangan oksidasi -1 pada senyawaannya.
- Unsur-unsur pada golongan IA (kecuali Hidrogen) selalu mempunyai bilangan oksidasi +1.
- Unsur-unsur pada golongan IIA selalu mempunyai bilangan oksidasi +2.
- Unsur-unsur golongan VIIA mempunyai bilangan oksidasi -1 pada senyawa biner(senyawa yang hanya mengandung 2 unsur berbeda) dengan logam.
- Oksigen hampir selalu mempunyai bilangan oksidasi -2 kecuali pada senyawa biner dengan Fluor (OF2), oksigen mempunyai bilangan oksidasi positif, karena bilangan oksidasi fluor selalu -1. Juga dalam peroksida (misal: H2O2), bilangan oksidasi oksigen adalah -1, dan pada superoksida -1/2.
- Hidrogen hampir selalu mempunyai bilangan oksidasi = +1 kecuali pada senyawa biner dengan logam untuk bilangan, contoh oksidasi hidrogen = -1
- Untuk ion-ion poliatomik seperti Sulfat dan Nitrat, muatan ion merupakan jumlah bilangan oksidasinya.