Ikatan Dwikutub Induksi

Jika molekul terdiri dari 2 unsur yang berbeda, unsur yang lebih elektronegatif lebih kuat menarik pasangan elektron ikatan. Oleh karena itu salah satu ujung ikatan relatif lebih negatif dari ujung yang lainnya, ikatan demikian disebut ikatan dwikutub induksi. Misalnya pada molekul-molekul hidrogen halida yang perbedaan keelektronegatifannya berturut-turut: HF = 1,9; HCl = 0,9; HBr = 0,7; HI = 0,4 oleh karena itu ikatan antara hidrogen dan fluor lebih polar dibandingkan dengan ikatan hidrogen dengan unsur halida lainnya. Sebagai akibat adanya ikatan dwikutub induksi, salah satu bagian molekul bermuatan positif yang sangat kecil, d+, sedangkan pada bagian lain bermuatan negatif, d-, yang sama besar. Dikatakan molekul ini adalah molekul polar, atau molekul dipol, atau molekul dwikutub dan mempunyai momen dipol. Apabila harga momen dipol suatu molekul besar maka ikatan dwikutub induksinya makin besar sehingga ikatannya makin kuat.