Dampak Sumber Daya Alam Tanpa Pelestarian
Beberapa cara pengambilan sumber daya alam yang tidak bijaksana di antaranya sebagai berikut :
1. Penebangan hutan secara liar
Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar memang relatif mudah. Dalam waktu yang cepat dapat diperoleh kayu yang banyak. Setelah pohon dalam satu area habis, penerbangan dilakukan di area hutan lainnya. Akibatnya, hutan menjadi gundul. Hutan gundul dibiarkan begitu saja dapat mengakibatkan bencana, seperti banjir, erosi, tanah longsor, dan kurangnya persediaan air pada musim kemarau.
2. Pembukaan lahan
Pembukaan lahan untuk pertanian dan permukiman terkadang dilakukan dengan penebangan dan pembakaran hutan. Kegiatan penebangan dan pembakaran hutan menyebabkan kerusakan lingkungan. Pembakaran hutan menimbulkan kabut asap yang mencemari udara. Kebakaran hutan menyebabkan hewan dan tumbuhan mati. Pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian dan permukiman menyebabkan berkurangnya daerah resapan air dapat menyebabkan berkurangnya persediaan air tanah serta terjadinya banjir dan tanah longsor pada musim penghujan.
3. Penangkapan ikan dengan menggunakan bom, racun, listrik dan pukat harimau.
Dapat menghasilkan tangkapan lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat. Namun, penangkapan dengan cara tersebut dapat merusak kelestarian ekosistem laut. Penangkapan ikan menggunakan pukat harimau mengakibatkan tidak hanya ikan berukuran besar saja yang tertangkap, namun juga ikan-ikan kecil dan benih ikan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan populasi ikan dan membuat regenerasi ikan terganggu.
4. Pengerukan bahan tambang
Bahan tambang diambil dengan cara digali atau ditambang. Penambangan dilakukan dengan cara mengeruk lapisan demi lapisan tanah yang menimbun bahan tambang tersebut. Bahan tambang yang letaknya jauh dibagian dalam tanah dilakukan dengan penggalian tanah yang lebih dalam. Kedalaman penggalian dapat mencapai ribuan meter. Bahan tambang ini biasanya berupa mineral logam. Penambangan minyak bumi dan gas dilakukan dengan pengeboran minyak hingga mencapai timbunan mineral.
1. Penebangan hutan secara liar
Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar memang relatif mudah. Dalam waktu yang cepat dapat diperoleh kayu yang banyak. Setelah pohon dalam satu area habis, penerbangan dilakukan di area hutan lainnya. Akibatnya, hutan menjadi gundul. Hutan gundul dibiarkan begitu saja dapat mengakibatkan bencana, seperti banjir, erosi, tanah longsor, dan kurangnya persediaan air pada musim kemarau.
2. Pembukaan lahan
Pembukaan lahan untuk pertanian dan permukiman terkadang dilakukan dengan penebangan dan pembakaran hutan. Kegiatan penebangan dan pembakaran hutan menyebabkan kerusakan lingkungan. Pembakaran hutan menimbulkan kabut asap yang mencemari udara. Kebakaran hutan menyebabkan hewan dan tumbuhan mati. Pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian dan permukiman menyebabkan berkurangnya daerah resapan air dapat menyebabkan berkurangnya persediaan air tanah serta terjadinya banjir dan tanah longsor pada musim penghujan.
3. Penangkapan ikan dengan menggunakan bom, racun, listrik dan pukat harimau.
Dapat menghasilkan tangkapan lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat. Namun, penangkapan dengan cara tersebut dapat merusak kelestarian ekosistem laut. Penangkapan ikan menggunakan pukat harimau mengakibatkan tidak hanya ikan berukuran besar saja yang tertangkap, namun juga ikan-ikan kecil dan benih ikan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan populasi ikan dan membuat regenerasi ikan terganggu.
4. Pengerukan bahan tambang
Bahan tambang diambil dengan cara digali atau ditambang. Penambangan dilakukan dengan cara mengeruk lapisan demi lapisan tanah yang menimbun bahan tambang tersebut. Bahan tambang yang letaknya jauh dibagian dalam tanah dilakukan dengan penggalian tanah yang lebih dalam. Kedalaman penggalian dapat mencapai ribuan meter. Bahan tambang ini biasanya berupa mineral logam. Penambangan minyak bumi dan gas dilakukan dengan pengeboran minyak hingga mencapai timbunan mineral.