Bentuk Penyelewengan Dalam Pelaksanaan Demokrasi

Praktek-praktek penyelewengan yang sering kita dengar dan baca dalam pemilihan pemimpin antara lain:
1. Money politic 
Adalah penggunaan uang untuk mendapatkan dukungan atau suara. Para pemilih diberi imbalan jika memilih nama tertentu. Ada keterikatan dari pihak pemilih untuk memilih calon yang telah membeli suaranya. Salah satu contoh kasus adalah terjadinya serangan fajar di bebeerapa daerah pada saat menjelang pelaksanaan pemungutan suara dalam pemilu. Beberapa kontestan membagikan uang atau sembako kepada para pemilig dimana pembagian tersebut dilakukan menjelang fajar.
2. Budaya Balas Budi dari Para Pemilih untuk Calon Pemimpin
Telah menciptakan lingkaran setan antara pemilih dan yang dipilih. Bagi terpilih harus memenuhi janjinya terhadap para pendukungnya. Pemenuhan janji bisa berupa pemberian materi ataupun suatu jabatan tertentu. Dengan demikian, telah terjadi kolusi secara tidak langsung antara pemilih dan yang dipilih.
3. Adanya ancaman, Pemaksaan, Teror, atau Intimidasi untuk memilih Calon tertentu
Dapat terjadi sebelum atau sesudah pemilihan. Dengan kejadian itu, para pemilih tidak bebas untuk menyalurkan aspirasi. Mereka harus memberikan suara yang sebetulnya tidak diinginkannya demi keselamatan pribadi.
4. Adanya Praktik Kolusi dan Nepotisme
Dalam pemilihan para pemimpin maupun para wakil menciptakan kepemimpinan sanak saudara dan teman. Pemilihan yang berdasarkan hubungan kekerabatan dan pertemanan ini menjadikan sistem yang ada menjadi tidak berfungsi.