Teknik Dasar dalam Seni Teater

Teknik-teknik dasar dalam seni teater adalah teknik olah tubuh, olah pikir, dan olah suara. Dapat dikatakan betapa pentingnya teknik dalam memberikan arti sebuah pementasan drama sehingga naskah yang baik menjadi pentas yang baik pula.

Teknik Olah Tubuh

Teknik olah tubuh merupakan teknik yang berkaitan dengan pengolahan tubuh agar dapat menampilkan gerak-gerak yang memukau saat berkarya seni teater. Teknik oleh tubuh dilakukan dengan olahraga. Teknik olah tubuh meliputi berikut ini:

1. Gerakan anggota tubuh
Gerak tubuh atau anggota tubuh digunakan untuk menunjukkan perasaan. Dengan gerak tubuh pemain yang tepat, tanpa kalimat, penonton akan dapat menafsirkan perasaan pemain.

2. Mimik(ekspresi wajah atau air muka)
Mimik juga disebut juga air muka, yaitu pernyataan perasaan yang dilakukan dengan perubahan-perubahan perangai wajah. Wajah adalah bagian paling menarik pada seseorang. Kita akan mengenali memandang menilai, ataupun mengagumi seseorang pertama dari wajahnya.

3. Sikap
adalah gerak atau posisi keseluruh badan. Sikap dalan seni teater klasik banyak sekali dipakai untuk menonjolkan gaya. Selain itu juga untuk menonjolkan suasana perasaan hati peran yang diperagakan.

Teknik Olah Pikir

Teknik olah pikir berkaitan dengan pengolahan pikiran untuk berkarya seni teater. Teknik olah pikir dapat dilakukan dengan berlatih konsentrasi dan latihan-latihan yang memerlukan kerja otak. Teknik olah pikir saling mendukung dengan olah tubuh dan olah suara.

Teknik Olah Suara

Teknik suara meliputi teknik pengucapan yang dapat dicapai dengan berikut ini:

1.Tekanan dinamis(volume) adalah tekanan kerasnya pengucapan suatu kata dalam kalimat. Penekanan kata tersebut dimaksudkan untuk menjelaskan maksud kata tersebut bukan sebaliknya.

2.Tekanan nada adalah tinggi rendahnya nada pengucapan sebuah kalimat. Kata "apa" dalam pengertian objektif adalah kata tanya. Namun, bila kata tersebut diucapkan dengan nada yang berbeda akan mengubah arti objektif kata tersebut. Kata "apa" bila diucapkan dengan nada tinggi akan member pengertian penolakan terhadap kata yang diucapkan lawan bicaranya, bukan pertanyaan.

3. Tekanan Tempo
adalah cepat lambatnya kita mengucapkan sebuah kata dalam kalimat. Secara sederhana, tekanan tempo dalam pengucapan adalah dengan memberi jeda. Di dalam bahasa tulis jeda dihadirkan dengan tanda baca koma, titik koma, dan titik. Namun dalam dialog lisan digunakan tanda baca semu.