Pengertian Wahyu Secara Terminologi
Wahyu adalah pengetahuan yang di dapat seseorang di dalam dirinya serta diyakini, bahwa pengetahuan datang dari Allah, baik dengan perantaraan. Jadi wahyu tidak sama dengan ilham, kasyaf (visim), maupun perasaan dalam jiwa. Wahyu yang diberikan kepada manusia ada 3 macam yaitu(1), pewahyuan(menurunkan wahyu), (2), memperdengarkan suara dari belakang tirai/hijab, dan (3), dengan penuturan malaikat yang membawa wahyu(Jibril).
Pewahyuan cara pertama pada ayat di atas adalah wahyu dalam pengertian bahasanya yang asli, yaitu isyarat yang cepat. Dalam konteks ini wahyu adalah suatu kebenaran yang disampaikan ke dalam kalbu atau jiwa seseorang tanpa mukaddimah-mukkadimah, dan kebenaran itu menjadi terang bagi yang bersangkutan. Wahyu dalam pengertian ini tidak sama dengan ilham, dan juga berbeda dengan hasil meditasi, karena merupakan kebenaran yang tidak mengandung keraguan. Inilah yang dimaksud wahyu dalam kaitannya dengan para nabi. Pasca menerima wahyu itu para nabi memiliki kepercayaan yang penuh, bahwa yang diterimanya berasal dari Allah. Contoh serupa ini adalah wahyu yang diterima Nabi Ibrahim mengenai masalah penyembelihan putranya Nabi Ismail.
Pewahyuan cara kedua adalah wahyu yang disampaikan kepada nabi dari belakang hijab, sebagaimana Allah memanggil Nabi Musa dari belakang sebuah pohon dan ia mendengar panggilan itu. Termasuk dalam kategori ini adalah wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW ketika dalam perjalanan Isra'.
Pewahyuan secara ketiga, ialah pekabaran dari Tuhan yang disampaikan kepada seseorang melalui utusan (yaitu malaikat yang mengemban risalah/jibril)dan disampaikan dengan kata yang ducapkan.
Pewahyuan cara pertama pada ayat di atas adalah wahyu dalam pengertian bahasanya yang asli, yaitu isyarat yang cepat. Dalam konteks ini wahyu adalah suatu kebenaran yang disampaikan ke dalam kalbu atau jiwa seseorang tanpa mukaddimah-mukkadimah, dan kebenaran itu menjadi terang bagi yang bersangkutan. Wahyu dalam pengertian ini tidak sama dengan ilham, dan juga berbeda dengan hasil meditasi, karena merupakan kebenaran yang tidak mengandung keraguan. Inilah yang dimaksud wahyu dalam kaitannya dengan para nabi. Pasca menerima wahyu itu para nabi memiliki kepercayaan yang penuh, bahwa yang diterimanya berasal dari Allah. Contoh serupa ini adalah wahyu yang diterima Nabi Ibrahim mengenai masalah penyembelihan putranya Nabi Ismail.
Pewahyuan cara kedua adalah wahyu yang disampaikan kepada nabi dari belakang hijab, sebagaimana Allah memanggil Nabi Musa dari belakang sebuah pohon dan ia mendengar panggilan itu. Termasuk dalam kategori ini adalah wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW ketika dalam perjalanan Isra'.
Pewahyuan secara ketiga, ialah pekabaran dari Tuhan yang disampaikan kepada seseorang melalui utusan (yaitu malaikat yang mengemban risalah/jibril)dan disampaikan dengan kata yang ducapkan.