Sejarah Raja Kerajaan Singasari

Didirikan oleh Ken Arok, seorang Bupati Tumapel. Ia menjadi raja pertama Kerajaan Singasari yang bergelar Sri Rajasa Batara Sang Amurwabhumi. Setelah Ken Arok berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri, akhirnya Kediri dan Tumapel bergabung menjadi Kerajaan Singasari. Sebagai raja, Ken Arok menginginkan Singasari dipimpin oleh keturunannya sendiri. Tohjaya, anak Ken Arok dipersiapkan sebagai penggantinya. Namun sebelum rencana tersebut terlaksana, Anusapati (anak Tunggul Ametung dengan Ken Dedes) membunuh Ken Arok. Mengetahui ayahnya dibunuh, Tohjaya kemudian membunuh Anusapati. Balas dendam pun berlanjut hingga Tohjaya dibunuh oleh keturunan Anusapati.

Kerajaan Singasari mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Kertanegara. Ia mengalahkan Kerajaan Sriwijaya dalam ekspedisi Pamalayu. Kertanegara bercita-cita ingin mempersatukan Nusantara dan menjadikan Singasari sebagai kerajaan besar. Ia juga berhasil menguasai Bali, Pahang, Sunda, Bakulapura (Kalimantan Barat Daya), dan Gurun (Maluku).

Pada masa pemerintahan Kertanegara. Raja Kubilai Khan dari Tiongkok menyerang Singasari karena keinginannya menguasai Singasari ditentang oleh Kertanegara. Pada saat yang sama, Singasari juga diserang Jayakatwang dari Kediri. Pada pertempuran tersebut Kertanegara terbunuh. Raden Wijaya (menantu Kertanegara) kemudian menghasut bangsa Tiongkok dengan mengatakan bahwa Jayakatwang adalah Kertanegara yang mereka cari. Jayakatwang pun terbunuh. Hal tersebut menandai berakhirnya riwayat Kerajaan Singasari.