Macam Danau Berdasarkan Proses Terjadinya
Danau adalah massa air yang berada di suatu cekungan (Ledok atau basin) yang terdapat di daratan. Berdasarkan terjadinya, danau dibagi menjadi enam macam, yaitu sebagai berikut:
- Danau tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat suatu tempat mengalami penurunan (pemerosotan). Akibatnya lembah merosot (slenk) diisi oleh air hujan atau air resapan, sehingga terjadilah sebuah danau. Contohnya : Danau Singkarak, Danau Tondano, Danau Tempe dan Danau Towuti.
- Danau vulkanik/kawah, yaitu danau yang terjadi akibat adanya letusan gunung api. Letusan ini dapat menghilangkan sebagian kerucut atau dinding kawah. Contohnya: Danau Maninjau dan Danau Kerinci di Sumatera, Danau Poso dan Danau Matana di Sulawesi.
- Danau tektonik vulkanik, yaitu danau yang terjadi karena gabungan antara letusan gunung api dan akibat dari tanah turun (tanah longsor) yang pada akhirnya membuat cekungan kemudian. Contohnya: Danau Toba di Sumatra, Danau Batur di Bali, dan Danau Ranau di Sumatera Selatan.
- Danau karst/dolina, yaitu danau di daerah batuan kapur, terjadi akibat proses pelarutan batu kapur oleh air hujan. Ukurannya tidak besar, danau tersebut disebut lokva. Contohnya lokva Bendogede di Kecamatan Ponjong di daerah Gunung Kidul.
- Danau glasial, yaitu danau yang terjadi akibat erosi glasial pada zaman pencairan es. Ini terjadi di daerah yang pernah ditimbuni es dalam waktu yang lama seperti di Kanada Utara, Uni Sovyet Utara, dan Eropa Utara. Contohnya: The Great Lake (di Amerika Utara).
- Danau buatan, yaitu danau hasil buatan manusia (bendungan), contohnya: Waduk Jati Luhur, Waduk Saguling, Waduk Cirata di Jawa Barat, Waduk Sempor, Waduk Cacaban di Jawa Tengah, serta Waduk Karang Kates dan Waduk Selorejo di Jawa Timur.