Macam-Macam Angin Beserta Penjelasan
Angin dapat digolongkan menjadi beberapa macam, sebagai berikut:
1. Angin pasat adalah angin yang berhembus terus-menerus dari daerah maksimum subtropik ke daerah minimum khatulistiwa. Akibatnya adanya rotasi bumi maka di belahan Utara terjadi angin pasat timur laut dan dibelahan selatan terjadi angin pasat tenggara.
2. Angin antipasat adalah kembalinya angin pasat. Udara yang naik ke daerah khatulistiwa, setelah sampai di atas kemudian mengalir ke arah kutub dan turun di daerah subtropis.
3. Angin barat, yaitu angin antipasat yang menuju ke kutub dan membelok ke timur sampai daerah 40°LS/LU. Angin ini arahnya dari barat sehingga disebut angin barat. Di daerah 40°LS, angin ini disebut the roaring forties sebab di atas lautan daerah ini terdengar suara gemuruh.
4. Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur pegunungan atau gunung yang tinggi sehingga naik. Semakin ke atas, suhu semakin dingin dan terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh sebagai hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin ini terus bergerak menuju puncak, kemudian menuruni lereng berikutnya sampai ke lembah. Karena sudah menjatuhkan hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi panas sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering dan panas.
5. Angin darat dan angin laut.
Adanya angin darat dan angin laut disebabkan oleh perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam menahan panas. Daratan lebih cepat menerima panas, tetapi lebih cepat pula dingin. Sebaliknya, lautan lebih lama menerima panas, tetapi lebih lama pula melepas panas. Angin darat bertiup dari darat ke laut pada malam hari. Angin ini digunakan oleh para nelayan untuk turun ke laut mencari ikan pada malam hari, sedangkan angin laut bertiup pada siang hari dari laut ke darat. Angin ini digunakan oleh nelayan untuk kembali ke daratan setelah menangkap ikan.
6. Angin gunung dan angin lembah.
Angin gunung bertiup dari lereng ke lembah pada malam hari, sedangkan angin lembah bertiup dari lembah ke gunung pada siang hari.
7. Angin muson adalah angin yang arahnya selalu berganti setiap setengah tahun sekali tergantung pada letak matahari.
4. Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur pegunungan atau gunung yang tinggi sehingga naik. Semakin ke atas, suhu semakin dingin dan terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh sebagai hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin ini terus bergerak menuju puncak, kemudian menuruni lereng berikutnya sampai ke lembah. Karena sudah menjatuhkan hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi panas sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering dan panas.
5. Angin darat dan angin laut.
Adanya angin darat dan angin laut disebabkan oleh perbedaan sifat antara daratan dan lautan dalam menahan panas. Daratan lebih cepat menerima panas, tetapi lebih cepat pula dingin. Sebaliknya, lautan lebih lama menerima panas, tetapi lebih lama pula melepas panas. Angin darat bertiup dari darat ke laut pada malam hari. Angin ini digunakan oleh para nelayan untuk turun ke laut mencari ikan pada malam hari, sedangkan angin laut bertiup pada siang hari dari laut ke darat. Angin ini digunakan oleh nelayan untuk kembali ke daratan setelah menangkap ikan.
6. Angin gunung dan angin lembah.
Angin gunung bertiup dari lereng ke lembah pada malam hari, sedangkan angin lembah bertiup dari lembah ke gunung pada siang hari.
7. Angin muson adalah angin yang arahnya selalu berganti setiap setengah tahun sekali tergantung pada letak matahari.