Faktor Internal dan Eksternal Perubahan Sosial Budaya
Faktor Internal
1. Pertumbuhan penduduk,
1. Pertumbuhan penduduk,
Pertumbuhan dan penurunan jumlah penduduk secara radikal dapat menjadi faktor penyebab timbulnya dinamika budaya. Menurut Malthus, peningkatan jumlah penduduk cenderung mengurangi persediaan pangan, menciptakan kelebihan penduduk, dan penderitaan kecuali jika orang mampu mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan cara menunda perkawinan. Hal ini yang terjadi di Indonesia dimana pesatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan berbagai sosial budaya seperti kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, dan lain-lain.
2. Adanya penemuan baru,
Penemuan merupakan persepsi manusia yang dianut secara bersama, mengenai suatu aspek kenyataan yang semula sudah ada. Penemuan menambahkan sesuatu yang baru pada kebudayaan karena meskipun hal itu lama akan tetapi adanya penemuan baru ini akan memberi pengaruh yang luas pada berbagai kehidupan masyarakat. Pengaruh tersebut berdampak pada terciptanya perilaku sosial dan adat istiadat yang baru di antara golongan masyarakat tersebut selain menggeser nilai dan norma sosial yang lama.
3. Invensi,
Sering disebut sebagai suatu kombinasi baru atau cara penggunaan baru dari pengetahuan yang sudah ada. Invensi merupakan proses yang berkesinambungan, invensi baru diawali oleh serangkaian invensi dan penemuan terdahulu. Dewasa ini semakin banyak invensi yang ditemukan melalui upaya tim penelitian seperti pemerintah, universitas maupun pihak swasta.
4. Sistem ideologi,
Merupakan keyakinan terhadap nilai-nilai dan sikap yang bersifat kompleks terdapat dalam masyarakat. Ideologi dapat dijadikan alat untuk memelihara tetapi juga dapat mempercepat terjadinya perubahan jika nilai-nilai yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk sistem ideologi ini akan sangat sulit mengalami perubahan di masyarakat yang masih memegang nilai-nilai nenek moyang dan terikat dengan adat istiadat yang berubah secara lambat dan terpaksa.
Faktor Eksternal
1. Lingkungan fisik,
Sangat jelas bahwa lingkungan fisik mampu memberikan perubahan baik lambat maupun cepat pada masyarakat. Hal ini sangat jelas akan memengaruhi pola perilaku yang telah terbangun selama ini. Misalnya, daerah pertanian yang telah berubah fungsi menjadi pabrik atau perumahan mengakibatkan perubahan pola perilaku masyarakat sekitar.
2. Peperangan,
Perang antara satu negara dan negara lain bisa menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan baik pada lembaga kemasyarakatan maupun struktur masyarakatnya. Pada umumnya, yang menang akan memaksakan nilai-nilai dan cara-cara lembaga masyarakat yang dianutnya kepada negara yang kalah.
3. Pengaruh kebudayaan lain,
Interaksi yang dilakukan oleh manusia di segala penjuru dunia telah mengakibatkan campurnya atau berbaurnya kebudayaan pendatang dengan kebudayaan asli. Sudah sejak lama, manusia di dunia melakukan perjalanan jarak jauh mengelilingi dunia dengan tujuan melakukan penyebaran agama, mencari sumber daya alam, daerah jajahan. Dan lain-lain.