Etika Sholat Tarawih

Istilah tarawih sendiri belum ada pada zaman Nabi Saw. Pada saat itu sholat tarawih hanya disebut dengan sholat malam atau sholat 'qiyam Al lail'.
  1. Berjamaah di masjid, disunnahkan untuk semua kalangan laki-laki dan perempuan. Bagi kaum lelaki disunnahkan menggunakan pakaian yang rapi dan bersih ketika ke masjid, sambil memakai wangi-wangian. Kaum perempuan sebaiknya juga menggunakan pakaian yang rapi, menutup aurat, berjilbab, tidak menggunakan wangi-wangian dan make up.
  2. Membawa mushaf atau Al-Qur'an, atau HP yang dilengkapi program Al-Qur'an sehingga selama mengisi waktu kosong di Masjid bisa dimanfaatkan untuk membaca al-Qur'an.
  3. Sebaiknya mengikuti tata cara sholat tarawih sesuai yang dilakukan imam. Kalau imam sholat 8 rakaat + 3 rakaat witir, makmum mengikuti itu. Bila ia ingin menambahi jumlah rakaat, sebaiknya dilakukan di rumah. Kalau imam melaksanakan sholat 2 rakaat maka sebaiknya mengikutinya.
Dalam melaksanakan sholat tarawih juga disunnahkan duduk sebentar setelah salam, pada setiap rakaat keempat. Inilah mengapa disebut tarawih yang artinya "istirahat", karena 'mushali' duduk sebentar beristirahat setiap empat rakaat. Tidak ada bacaan khusus selama duduk tersebut, namun disunnahkan memperbanyak berzikir.