Dampak Mobilitas Sosial Positif dan Negatif
Adapun dampak mobilitas sosial bagi masyarakat adalah bersifat positif maupun negatif.
Dampak positif :
1. Mendorong seseorang untuk lebih maju.
Terbukanya kesempatan untuk pindah dari stata satu ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju dalam berprestasi agar memperoleh status yang lebih tinggi.
2. Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Dengan mobilitas, masyarakat selalu dinamis bergerak menuju pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Meningkatkan integritas sosial.
Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial. Misalnya, seseorang yang melakukan mobilitas sosial vertikal, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta integrasi sosial.
Dampak positif :
1. Mendorong seseorang untuk lebih maju.
Terbukanya kesempatan untuk pindah dari stata satu ke strata yang lain menimbulkan motivasi yang tinggi pada diri seseorang untuk maju dalam berprestasi agar memperoleh status yang lebih tinggi.
2. Mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Dengan mobilitas, masyarakat selalu dinamis bergerak menuju pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Meningkatkan integritas sosial.
Terjadinya mobilitas sosial dalam suatu masyarakat dapat meningkatkan integrasi sosial. Misalnya, seseorang yang melakukan mobilitas sosial vertikal, ia akan menyesuaikan diri dengan gaya hidup, nilai-nilai, dan norma-norma yang dianut oleh kelompok orang dengan status sosial yang baru sehingga tercipta integrasi sosial.
Dampak negatif:
1. Timbulnya konflik
Apabila pada masyarakat terjadi mobilitas yang kurang harmonis akan timbul benturan-benturan nilai dan kepentingan sehingga kemungkinan timbul konflik.
2. Berkurangnya Solidaritas Kelompok.
Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kelas sosial yang baru merupakan langkah yang diambil oleh seseorang yang mengalami mobilitas, baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar mereka bisa diterima dalam kelas sosial yang baru dan mampu menjalankan fungsi-fungsinya. Keadaan inilah yang menyebabkan orang-orang yang pindah ke strata yang baru akan berkurang solidaritasnya terhadap kelas sosial yang lama. Sebagai contoh, orang kaya yang secara mendadak akan berusaha menyesuaikan diri dengan strata atas dalam gaya hidupnya agar bisa diterima dan dianggap sebagai bagian dari kelas sosialnya yang baru sehingga menjadi berkurang rasa kesetiakawanannya dengan kelompok sosial lama.
3. Timbulnya gangguan psikologis.
Gangguan psikologis seringkali muncul dal diri seseorang yang mengalami mobilitas sosial, baik terjadi pada orang yang mengalami mobilitas vertikal turun maupun mobilitas vertikal naik. Hal ini terjadi akibat adanya kekecewaan seseorang terhadap harapan-harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Adapun gangguan psikologis yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Timbulnya konflik
Apabila pada masyarakat terjadi mobilitas yang kurang harmonis akan timbul benturan-benturan nilai dan kepentingan sehingga kemungkinan timbul konflik.
2. Berkurangnya Solidaritas Kelompok.
Penyesuaian diri dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam kelas sosial yang baru merupakan langkah yang diambil oleh seseorang yang mengalami mobilitas, baik vertikal maupun horizontal. Hal ini dilakukan agar mereka bisa diterima dalam kelas sosial yang baru dan mampu menjalankan fungsi-fungsinya. Keadaan inilah yang menyebabkan orang-orang yang pindah ke strata yang baru akan berkurang solidaritasnya terhadap kelas sosial yang lama. Sebagai contoh, orang kaya yang secara mendadak akan berusaha menyesuaikan diri dengan strata atas dalam gaya hidupnya agar bisa diterima dan dianggap sebagai bagian dari kelas sosialnya yang baru sehingga menjadi berkurang rasa kesetiakawanannya dengan kelompok sosial lama.
3. Timbulnya gangguan psikologis.
Gangguan psikologis seringkali muncul dal diri seseorang yang mengalami mobilitas sosial, baik terjadi pada orang yang mengalami mobilitas vertikal turun maupun mobilitas vertikal naik. Hal ini terjadi akibat adanya kekecewaan seseorang terhadap harapan-harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Adapun gangguan psikologis yang terjadi adalah sebagai berikut:
- Menimbulkan ketakutan dan kegelisahan pada seseorang yang mengalami mobiltas menurun.
- Adanya gangguan psikologis bila seseorang turun dari jabatannya.
- Mengalami frustasi atau putus asa dan malu bagi orang-orang yang ingin naik ke lapisan atas, tetapi tidak dapat mencapainya.