Pangkat, Tugas, dan Tokoh PETA

Di samping dibentuk Heiho, untuk menambah kekuatan di Indonesia, Jepang juga membentuk organisasi militer PETA (Pembela Tanah Air). Berdirinya PETA berdasarkan peraturan 47 dari pemerintah Jepang yang disebut Osamu Serei, nomor 44.
Ternyata berdirinya PETA mendapat sambutan hangat di kalangan pemuda, banyak diantara para pemuda yang tergabung dalam Seinendan, bergabung masuk di dalam PETA. Anggota PETA berasal dari berbagai golongan di dalam masyarakat.
Daftar Isi

Pangkat PETA

Di dalam Peta mengenal pangkat yang berbeda-beda, misalnya ada daidanco (komandan batalyon), cudanco (komandan kompi), shodanco (komandan pleton), bundanco (komandan regu), dan giyuhei (prajurit sukarela).

Tugas PETA

Berbeda dengan heiho, PETA yang merupakan organisasi tentara sukarela ini tidak secara resmi ditempatkan di bagian organisasi bala tentara Jepang. Peta dalam hal ini dimaksudkan sebagai pasukan gerilya pembantu guna melawan bila sewaktu-waktu serbuan musuh datang. Jadi PETA ini mempunyai tugas membela dan mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan musuh (sekutu). Sampai akhir pendudukan Jepang, anggota PETA ada sekitar 37.000 di Jawa dan sekitar 20.000 orang di Sumatera.

Tokoh PETA

Di Sumatera namanya lebih terkenal dengan Giguyun (prajurit-prajurit sukarela). Orang-orang peta inilah yang akan banyak berperan di bidang ketentaraan di masa-masa berikutnya. Beberapa tokoh terkenal di dalam Peta, antara lain Supriyadi dan Sudirman.