Penyebab, Gejala, Pencegahan Penyakit Kolera
Penyakit kolera adalah penyakit mematikan yang sering terjadi di negara berkembang. Kolera biasanya menyerang usia anak balita. Disamping sebagai penyebab kematian langsung, diare juga merupakan penyebab utama kekurangan gizi dan penyebab lain yang sering menjadi penyebab kematian anak, misalnya ISPA.
Kolera atau diare akut dapat mengakibatkan kematian dalam beberapa jam setelah menyerang jika tidak segera diatasi. Diare akut akan mengakibatkan dehidrasi, yaitu tubuh kehilangan cairan. Ketika terjangkit penyakit kolera, feses yang keluar berupa cairan berwarna putih. Kolera sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian.
Kolera atau diare akut dapat mengakibatkan kematian dalam beberapa jam setelah menyerang jika tidak segera diatasi. Diare akut akan mengakibatkan dehidrasi, yaitu tubuh kehilangan cairan. Ketika terjangkit penyakit kolera, feses yang keluar berupa cairan berwarna putih. Kolera sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian.
Penyebab Kolera
Kolera merupakan penyakit akibat infeksi dengan diare oleh konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Vibrio chlolerae. Bakteri ini biasa ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi feses manusia yang terinfeksi. Sumbernya bisa berasal dari suplai air, suplai es batu, makanan dan minuman di pinggir jalan, sayuran yang terkontaminasi kotoran manusia, atau ikan dan seafood mentah atau setengah matang dari perairan yang terkena limbah. Jika seseorang mengonsumsi makanan tersebut, bakteri penyebab kolera mengeluarkan racun di dalam usus yang memicu diare. Meskipun begitu, kolera tidak ditularkan melalui kontak fisik.Gejala Kolera
Gejala awal kolera biasanya ditunjukkan beberapa jam sampai lima hari setelah infeksi terjadi. Ada gejala yang tergolong ringan hingga gejala sangat serius. Bahkan satu di antara 20 orang bisa terkena diare disertai dengan muntah yang memicu dehidrasi. Meskipun seseorang tidak mengalami gejala apapun, bukan berarti penyebaran infeksinya berhenti. Beberapa tanda dari dehidrasi kulit, mulut dan tenggorokan terasa kering, tekanan darah rendah, rasa haus, dan nyeri otot. Jika tidak segera diobati, dehidrasi ini bisa berujung pada kematian dalam beberapa jam.Pencegahan Kolera
Meskipun ada vaksin untuk mencegah penyakit kolera, vaksin tersebut tidak mampu melindungi orang dalam jumlah banyak dan hanya bertahan dalam beberapa bulan. Kolera sebenarnya bisa diobati. Namun, dehidrasi bisa sangat cepat menyerang dan berbahaya jika diabaikan. Meskipun demikian, Anda dapat melindungi diri sendiri dengan cara berikut untuk mencegah terjangkit kolera:- Minumlah air bersih dan betul-betul matang. Gunakan air bersih untuk memasak air, memasak makanan, membuat es batu, mencuci piring, menggosok gigi, mandi, mencuci baju, mencuci sayur dan buah serta mencuci peralatan memasak dan makan.
- Kupas buah atau sayuran saat akan memakannya. Pilih buah-buahan dan sayuran yang dapat Anda kupas sendiri, seperti daging, sushi, ikan, seafood, sayur dan buah apapun yang kebersihannya belum tentu terjaga.
- Berhati-hatilah dengan produk susu, termasuk es krim yang sering terkontaminasi dan susu yang tidak dipasteurisasi.
- Tutuplah makanan bila belum dimakan agar tetap bersih dan higienis.
- Miliki fasilitas MCK dengan pembuangan limbah yang baik agar tidak mengontaminasi air bersih di sumur. Sebaiknya, perhatikan tempat pembuangan tinja pada tempatnya.
- Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum memegang makanan. Gosok sabun pada tangan yang basah selama minimal 15 detik sebelum membilasnya. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol.