Terjemahan Isi Kandungan Surat Al-Hujurat 12
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian lainnya. Sukakah salah seorang kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. Ya ayyuhal ladzina amanu (wahai orang-orang yang beriman) kepada Nabi Muhammad SAW dan Al-Qur'an.
Ijtanibu katsiram minazh zhanni (jauhilah kebanyakan dari prasangka). Ayat ini diturunkan berhubungan dengan dua orang sahabat Nabi Saw, yang menggunjing sahabat lainnya, Salman. Mereka juga berprasangka buruk terhadap Usamah, pelayan Rasulullah SAW. Mereka mencari-cari kesalahan apakah Salman mengetahui apa yang dikatakan Rasulullah SAW, terhadapnya. Allah Ta'ala melarang mereka dari prasangka jelek, mencari-cari kesalahan orang lain, dan menggunjing.
Itsmun (dosa), yakni kedurhakaan. Maksudnya, kesalahan yang dicari-cari oleh kedua orang sahabat Nabi SAW.. Wa la yahgtab ba'dlukum ba'dla (dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian lainnya). Maksudnya, pergunjingan kedua orang sahabat Nabi SAW.
Tentang Salman. A yuhibbu ahadukum ay ya'kula lahma akhihi maitan (sukakah salah seorang kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati) lagi haram dan tidak dalam keadaan darurat.
Fa karihtumuh (tentu saja kalian merasa jijik kepadanya), yakni tentu saja mereka mengharamkan memakan bangkai tanpa alasan darurat. Demikian pula halnya gibah, ia diharamkan kepada mereka. Wattaqullah (dan bertakwalah kepada Allah), yakni hendaklah kalian takut kepada Allah Ta'ala jangan sampai menggunjing seseorang.
Innallaha tawwabun (sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat), yakni Maha Pemberi Maaf kepada siapapun yang bertobat dari gibah. Rahim (lagi maha penyayang) kepada orang yang wafat dalam keadaan bertobat.
Ijtanibu katsiram minazh zhanni (jauhilah kebanyakan dari prasangka). Ayat ini diturunkan berhubungan dengan dua orang sahabat Nabi Saw, yang menggunjing sahabat lainnya, Salman. Mereka juga berprasangka buruk terhadap Usamah, pelayan Rasulullah SAW. Mereka mencari-cari kesalahan apakah Salman mengetahui apa yang dikatakan Rasulullah SAW, terhadapnya. Allah Ta'ala melarang mereka dari prasangka jelek, mencari-cari kesalahan orang lain, dan menggunjing.
Itsmun (dosa), yakni kedurhakaan. Maksudnya, kesalahan yang dicari-cari oleh kedua orang sahabat Nabi SAW.. Wa la yahgtab ba'dlukum ba'dla (dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian lainnya). Maksudnya, pergunjingan kedua orang sahabat Nabi SAW.
Tentang Salman. A yuhibbu ahadukum ay ya'kula lahma akhihi maitan (sukakah salah seorang kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati) lagi haram dan tidak dalam keadaan darurat.
Fa karihtumuh (tentu saja kalian merasa jijik kepadanya), yakni tentu saja mereka mengharamkan memakan bangkai tanpa alasan darurat. Demikian pula halnya gibah, ia diharamkan kepada mereka. Wattaqullah (dan bertakwalah kepada Allah), yakni hendaklah kalian takut kepada Allah Ta'ala jangan sampai menggunjing seseorang.
Innallaha tawwabun (sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat), yakni Maha Pemberi Maaf kepada siapapun yang bertobat dari gibah. Rahim (lagi maha penyayang) kepada orang yang wafat dalam keadaan bertobat.