Manfaat SIG dalam Berbagai Bidang

Contoh penerapan SIG pada berbagai bidang sebagai berikut.
a. Bidang Sumber Daya Alam
  1. Pemantauan potensi sebaran sumber daya alam.
  2. Pengamatan perubahan penggunaan sumber daya alam.
  3. Perencanaan rehabilitasi dan konservasi lahan.
b. Bidang Tata Guna Lahan
  1. Penentuan kesesuaian lahan melalui zonasi sesuai karakteristik lahan, misalnya penggunaan lahan sebagai permukiman atau kawasan industri di perkotaan.
  2. Penentuan lokasi untuk pembangunan fasilitas umum agar penggunaannya berjalan efektif. SIG juga berfungsi pada manajemen sarana/prasarana wilayah.
  3. Penentuan arahan pengembangan kawasan, misalnya kawasan budi daya dan pertanian.
  4. Informasi spasial untuk pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dan jalur hijau.
c. Bidang Kependudukan
  1. Pengamatan perubahan kepadatan permukiman penduduk.
  2. Pemantauan distribusi penyakit.
  3. Perencanaan dan penentuan lokasi fasilitas kesehatan.
  4. Analisis tingkat pencemaran udara di lingkungan permukiman.
d. Bidang Telekomunikasi dan Transportasi
  1. Penentuan lokasi pembangunan Base Transceiver Station (BTS) pada jaringan seluler.
  2. Manajemen jaringan kabel dan pengguna layanan telekomunikasi.
  3. Alat identifikasi untuk jaringan atau sambungan yang mengalami kerusakan.
  4. Penentuan tingkat aksesibilitas suatu wilayah berdasarkan karakteristik jaringan transportasi.
e. Bidang Perencanaan Pembangunan
  1. Penentuan lokasi pengembangan kawasan permukiman, industri, dan fasilitas umum.
  2. Pada bidang pariwisata dalam bentuk inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah.
  3. Pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan.
f. Pengawasan Bencana Alam
  1. Pemantauan wilayah yang terdampak bencana.
  2. Penentuan tindakan preventif mengatasi dampak bencana alam.
  3. Penentuan zona kawasan rawan bencana sesuai tingkat kerentanannya.
  4. Penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi daerah pascabencana.