Akulah Jibril, yang angin adalah aku,
yang embun adalah aku, yang asap adalah aku, yang gemerisik adalah aku, yang mengantarkan panas dan dingin. Aku mengirimkan kesejukan, pikiran segar yang mengajak giat belajar. Aku adalah yang menyodorkan keheranan dan sekaligus jawaban. Aku di kebun rimbun, aku di padang pasir, aku di laut, aku di gunung, aku di udara, kukirimkan layang-layangku kepadamu, kepada kalian
...
(Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat: Danarto)
Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan tersebut adalah
Menuntut pembaca harus lebih cermat untuk memaknai isi cerita karena banyak menggunakan kata-kata lambang
Pembahasan:
—