Cerpen Bom akan sulit dipahami oleh orang awam.

Ini mungkin saja mengingat kurang-untuk tidak mengatakan tidak komunikatif yang disebabkan oleh bentuknya yang nonkonvensional di samping isinya yang cukup berat bagi pembaca awam dan teramat intelek. Nilai cipta sastra tidak ditentukan oleh melimpah ruahnya penggemar. Putu Wijaya bukannya tidak menyadari masalah ini. Sebagai seorang pengarang (sastra), dia berusaha tegak sebagai suatu pribadi yang merekam kegelisahan diri maupun masyarakat dengan cara sedemikian rupa jauh dari motif memberontak, suatu sikap yang dimiliki seorang penyair, cenderung menyajikan problematika.

Kalimat kritik yang sesuai pernyataan tersebut adalah
Cerpen Bom karya Putu Wijaya isi ceritanya seharusnya komunikatif, apalagi bentuknya nonkonvensional supaya dapat dipahami pembacanya.
Pembahasan:
Kritik merupakan bentuk tanggapan, kecaman, atau penilaian terhadap sesuatu hal.