Kutipan 1 Cerpen Karya Liana Yusoli Ibadiyah ini mempunyai judul yang menarik,
yakni Kidung Kebekuan. Kidung bisa diartikan lagu atau nyanyian, sedangkan kebekuan merupakan metafora dari rasa dingin, sunyi, sepi. Kesan pertama yang muncul dari cerpen ini memang berangkat dari judulnya. Kidung kebekuan dapat saya interpretasikan sebagai kisah yang diselimuti kesepian. Cerpen merupakan sebuah bentuk yang utuh yang didukung unsur-unsur di dalamnya. Salah satunya berangkat dari sebuah kisah nyata dari seorang sahabat pengarang.
Kutipan 2
Cerpen karya Liana Yusoli Ibadiyah ini banyak diselimuti kesedihan. Keseluruhan cerpen ini baik menyangkut tema, isi cerita, maupun amanat merupakan refleksi dari realitas sosial yang sering dijumpai dalam masyarakat sehingga membuat pembacanya lebih peka terhadap realitas kehidupan. Cerpen ini menceritakan kemelut batin yang dialami tokoh aku. Pergulatan atau konflik batin dalam cerpen ini sangat kental. Konflik batin dirasakan oleh tokoh aku yang digunjingkan sebagai pembuat aib keluarga. Narasi pada cerpen ini membuat pembaca mengikuti alur demi alur dengan konflik yang ada. Gaya penceritaan yang halus, bahasa cukup sederhana langsung dapat dicerna dan dinikmati oleh pembaca.
Resensi disertai alasan yang tepat terdapat pada
Kutipan 1 karena berisi judul, penjelasan tentang pengertian cerpen dan asal terciptanya kisah yang diangkat ke dalam cerpen
Pembahasan:
Resensi merupakan bentuk apresiasi sebuah karya sastra yang berisi penilaian kelebihan dan kelemahan sebuah karya sastra.