Perbedaan dalam masyarakat seperti agama/kepercayaan, budaya, dan mata pencaharian berpotensi menimbulkan konflik sosial.
Upaya tepat mencegah konflik sosial akibat perbedaan tersebut adalah
mengedepankan toleransi dalam kehidupan
Pembahasan:
Perilaku setiap individu dipengaruhi oleh kebudayaannya. Oleh karena itu, mereka kadang menilai aktivitas orang lain dari sisi kebudayaannya sendiri. Artinya, seseorang tidak memahami kebudayaan orang lain sehingga dapat menimbulkan konflik sosial. Misalnya, seseorang yang lahir dan tumbuh di lingkungan budaya jawa berbeda kepribadian dengan seseorang yang lahir di budaya Batak. Perbedaan kebudayaan tersebut dapat menimbulkan konflik ideologi dan konflik politisi. Konflik ideologi terjadi dalam bentuk pertentangan nilai-nilai sosial yang dianut setiap golongan. Sementara itu, konflik politisi terjadi dalam bentuk pertentangan pembagian status, kekuasaan, dan sumber ekonomi yang terbatas.