Asas Penentuan Kewarganegaraan Beserta Contohnya
Untuk menentukan kewarganegaraan ada dua asas yang terkenal yaitu:
1. Asas ius soli menentukan warga negaranya berdasarkan tempat tinggal/kelahiran di suatu negara, adalah warga negara tersebut. Sebagai contoh jika Anda punya anak lahir di Amerika Serikat, karena Amerika Serikat menganut asas ius soli ini secara otomatis anak tersebut mempunyai kewarganegaraan Amerika Serikat.
2. Asas ius sanguinis, menentukan warga negaranya berdasarkan keturunan(pertalian darah), dalam arti siapapun anak kandung(yang sedarah seketurunan) akan mengikuti kewarganegaraan orang tuanya. Sebagai contoh Anda sebagai anak atau warga negara Indonesia yang menganut asas yang sama, maka otomatis anak Anda tersebut mengikuti kewarganegaraan Anda sebagai WNI, tanpa masalah.
Dengan kedua asas di atas dapat menimbulkan implikasi sebagai berikut
a. Mereka yang mempunyai kewarganegaraan ganda atau bipatride, karena negara asal orang tua yang bersangkutan menganut asas ius sanguinis sedangkan yang bersangkutan melahirkan anak, tinggal di negara yang menganut asas ius soli.
b. Mereka yang sama sekali tidak mempunyai kewarganegaraan(apatride), karena yang bersangkutan dilahirkan di negara yang menganut asas ius sanguinis sedangkan negara asal orang tua yang bersangkutan menganut asas ius soli.
c. Naturalisasi(kewarganegaraan). Walaupun dalam menentukan pilihan dalam kewarganegaraan tidak dapat memenuhi prinsip ius sanguinis atau ius soli orang dapat memperoleh kewarganegaraan dengan jalan"Pewarganegaraan" atau "Naturalisasi".
Dalam pewarganegaraan ini ada yang aktif dan ada yang pasif. Dalam pewarganegaraan aktif seseorang dapat menggunakan"hak opsi" untuk memilih atau mengajukan kehendak untuk menjadi warga negara, sedangkan dalam pewarganegaraan pasif, seseorang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu negara, maka yang bersangkutan dapat menggunakan"hak repudiasi" yaitu hak untuk menolak kewarganegaraan tersebut.
1. Asas ius soli menentukan warga negaranya berdasarkan tempat tinggal/kelahiran di suatu negara, adalah warga negara tersebut. Sebagai contoh jika Anda punya anak lahir di Amerika Serikat, karena Amerika Serikat menganut asas ius soli ini secara otomatis anak tersebut mempunyai kewarganegaraan Amerika Serikat.
2. Asas ius sanguinis, menentukan warga negaranya berdasarkan keturunan(pertalian darah), dalam arti siapapun anak kandung(yang sedarah seketurunan) akan mengikuti kewarganegaraan orang tuanya. Sebagai contoh Anda sebagai anak atau warga negara Indonesia yang menganut asas yang sama, maka otomatis anak Anda tersebut mengikuti kewarganegaraan Anda sebagai WNI, tanpa masalah.
Dengan kedua asas di atas dapat menimbulkan implikasi sebagai berikut
a. Mereka yang mempunyai kewarganegaraan ganda atau bipatride, karena negara asal orang tua yang bersangkutan menganut asas ius sanguinis sedangkan yang bersangkutan melahirkan anak, tinggal di negara yang menganut asas ius soli.
b. Mereka yang sama sekali tidak mempunyai kewarganegaraan(apatride), karena yang bersangkutan dilahirkan di negara yang menganut asas ius sanguinis sedangkan negara asal orang tua yang bersangkutan menganut asas ius soli.
c. Naturalisasi(kewarganegaraan). Walaupun dalam menentukan pilihan dalam kewarganegaraan tidak dapat memenuhi prinsip ius sanguinis atau ius soli orang dapat memperoleh kewarganegaraan dengan jalan"Pewarganegaraan" atau "Naturalisasi".
Dalam pewarganegaraan ini ada yang aktif dan ada yang pasif. Dalam pewarganegaraan aktif seseorang dapat menggunakan"hak opsi" untuk memilih atau mengajukan kehendak untuk menjadi warga negara, sedangkan dalam pewarganegaraan pasif, seseorang tidak mau diwarganegarakan oleh suatu negara, maka yang bersangkutan dapat menggunakan"hak repudiasi" yaitu hak untuk menolak kewarganegaraan tersebut.