Sifat Kebudayaan
Cara pandang kebudayaan yang seharusnya dipahami bersama adalah bahwa kebudayaan itu bersifat:
1. Variatif
Kebudayaan meliputi semua aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal ini maka kebudayaan dibagi dalam tujuh unsur, yaitu peralatan dan perlengkapan hidup, sistem mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, ilmu pengetahuan, kesenian, dan religi.
2. Relatif
Kebudayaan yang bersifat universal, dapat mengakibatkan terwujudnya kebudayaan yang berbeda, yang tergantung pada pengalaman pendukung kebudayaan itu sendiri, yaitu manusianya sebagai anggota masyarakat. Seperti di Indonesia dimana terdapat bermacam-macam suku bangsa, dan setiap suku bangsa, dan setiap suku bangsa memiliki ciri-ciri kebudayaannya tersendiri, yang sesuai dengan latar belakang masing-masing, yang didapat melalui interaksi sosial mereka.
3. Universal
Beberapa aspek dari kebudayaan merupakan adat istiadat atau praktik-praktik yang umum ada pada semua masyarakat. Sebagai contoh, rumah joglo memang hanya ada pada masyarakat Jawa, tetapi kepercayaan pada kekuatan yang dianggap melebihi kekuatan manusia(yang disebut agama atau religi)ada pada semua masyarakat.
4. Counterculture
Kelompok yang dengan sadar berusaha membuang(tidak menerima) kepercayaan, nilai, dan norma dari mayoritas. Counterculture inilah yang melahirkan subkebudayaan, yaitu kelmpok-kelompok atau kategori-kategori dari orang-orang yang kepercayaan, norma, dan nilai-nilainya berbeda dari mayoritas. Dalam hal ini fenomena homosexual bisa kita kelompokkan pada subkebudayaan.
1. Variatif
Kebudayaan meliputi semua aspek yang ada dalam kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal ini maka kebudayaan dibagi dalam tujuh unsur, yaitu peralatan dan perlengkapan hidup, sistem mata pencaharian, sistem kemasyarakatan, bahasa, ilmu pengetahuan, kesenian, dan religi.
2. Relatif
Kebudayaan yang bersifat universal, dapat mengakibatkan terwujudnya kebudayaan yang berbeda, yang tergantung pada pengalaman pendukung kebudayaan itu sendiri, yaitu manusianya sebagai anggota masyarakat. Seperti di Indonesia dimana terdapat bermacam-macam suku bangsa, dan setiap suku bangsa, dan setiap suku bangsa memiliki ciri-ciri kebudayaannya tersendiri, yang sesuai dengan latar belakang masing-masing, yang didapat melalui interaksi sosial mereka.
3. Universal
Beberapa aspek dari kebudayaan merupakan adat istiadat atau praktik-praktik yang umum ada pada semua masyarakat. Sebagai contoh, rumah joglo memang hanya ada pada masyarakat Jawa, tetapi kepercayaan pada kekuatan yang dianggap melebihi kekuatan manusia(yang disebut agama atau religi)ada pada semua masyarakat.
4. Counterculture
Kelompok yang dengan sadar berusaha membuang(tidak menerima) kepercayaan, nilai, dan norma dari mayoritas. Counterculture inilah yang melahirkan subkebudayaan, yaitu kelmpok-kelompok atau kategori-kategori dari orang-orang yang kepercayaan, norma, dan nilai-nilainya berbeda dari mayoritas. Dalam hal ini fenomena homosexual bisa kita kelompokkan pada subkebudayaan.