Pemakaian Tanda Titik Dua pada EYD

a. Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap diikuti perincian.
Misalnya:
Kami memerlukan alat tulis: pensil, penggaris, penghapus, dan kertas.
SMA mempunyai tiga jurusan: IPS, IPA, dan Bahasa.

b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian.
Misalnya:
a. Ketua : Danang Pratama
    Sekretaris : Tri Mulyani
    Bendahara : Sri Nurhandayani
b. Hari : Sabtu
    Tanggal : 21 November 2015
    Waktu : 09.23 WIB

c. Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Dandang Gendis: (memegang tangan Dewi Amisari).      Jangan Dewi mempermainkan hati yang putus asa. Kalau Dewi benci kepadaku, katakanlah dengan jelas. Aku sekarang seperti Dasamuka di pondok Rama membujuk Sinta.
Dewi Amisari : Seperti Dasamuka? Bukan. Akan tetapi, seperti Rama, karena Tuanlah yang dinanti-nanti jiwaku.

d. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta(iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Misalnya:
Jurnal Perempuan (1996), I:28.
Harahap, Ds. F.K.N. Sejarah Catur. Bandung: Angkasa, 1986.