Prinsip-prinsip umum komunikasi antar pribadi

Karakteristik komunikasi sebagai suatu proses dapat dikelompokkan kedalam beberapa prinsip, yakni:

1. Komunikasi tidak terelakan(inevitable)
     Sering kali kita beranggapan bahwa komunikasi mempunyai tujuan, maksud dan tidak lebih dari motivasi. Tetapi, dalam banyak hal kita sering berkomunikasi tanpa tujuan atau dipikirkan terlebih dahulu. Gambaran berikut mungkin banyak memperjelas keterangan tersebut. Fajar tiba-tiba mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia tidak ingin diajak bicara dan diganggu. Lalu, wajahnya terlihat sedih. Contoh ini menunjukkan bahwa meskipun Fajar tidak mau bicara dengan teman-temannya, tetapi reaksi wajahnya terlihat sedih.

2. Komunikasi Tidak Dapat Diubah
     Komunikasi antarpribadi merupakan proses yang tidak dapat diubah. Sesuatu yang sudah kita komunikasikan, tidak bisa diubah. Meskipun kita mencoba untuk mengubah, mengurangi atau meniadakan efek-efek dari pesan kita., namun pesan itu sendiri yang telah dikirimkan dan diterima, tidak dapat diubah. Misalnya, Wardi mengatakan" saya mencintai kamu" pada seorang gafis, meskipun sebenarnya Wardi hanya ingin melegakan gadis tersebut, namun kata" saya cinta kamu" tidak bisa ditarik kembali.
3. Komunikasi Mempunyai Dimensi-Dimensi Isi dan Hubungan
     Dalam pengertian ini komunikasi menunjukkan pada" isi" dan " hubungan" di antara para pelakunya. Misalkan, seorang direktur berkata kepada Ismail, managernya: "Temui saya setelah rapat selesai". Pesan ini sebenarnya mempunyai aspek"isi" yang menunjukkan reaksi-reaksi pelaku yang diharapkan, yaitu bahwa Ismail harus menemui direkturnya setelah rapat.

4. Komunikasi Mencakup Proses Penyesuaian Diri
   Komunikasi bisa berlangsung  apabila pelaku saling  memberi sistem sinyal yang sama. Sebaliknya, komunikasi menjadi kurang lancar(sulit) apabila para pelakunya mempunyai sistem sinyal yang berbeda. Hal ini terlihat jelas bila dua orang dengan bahasa yang berbeda.

5. Komunikasi dapat dilihat sebagai hubungan Simetris atau Saling melengkapi(Komplementer)
     Dalam hubungan simetris, perilaku seseorang bercermin pada perilaku orang lain. Misalkan, bila seorang mengomel, yang lain juga akan beraksi dalam cara yang sama(mengomel juga).