7 Ciri-Ciri Kalimat Efektif

Kalimat efektif memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
  • 1. Keparalelan Bentuk
Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat. Jika kata pertama berbentuk verba, kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, kata selanjutnya berbentuk nomina.
Contoh:
a. Manfaat sirih lainnya adalah menghilangkan bau mulut, berkurangnya jerawat, dan menguatkan gigi agar tidak mudah tanggal. (tidak paralel)
b. Manfaat sirih lainnya adalah menghilangkan bau mulut, mengurangi jerawat, dan menguatkan gigi agar tidak mudah tanggal. (paralel)
  • 2. Kesepadanan struktur
Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan struktur adalah memiliki subjek dan predikat yang jelas, serta tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.
Contoh:
a. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan dan mimisan dapat diatasi dengan sirih. (tidak sepadan)
b. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan dan mengatasi mimisan. (sepadan)
  • 3. Kehematan kata
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, aspek yang harus diperhatikan sebagai berikut.

a. Penghematan dapat dilakukan dengan cara penghilangan subjek.
Contoh:
(1) Buah sirih merupakan buah buni, buah sirih berbentuk bulat, buah sirih berdaging, dan buah sirih berwarna kuning hijau. (tidak hemat)
(2) Buah sirih merupakan buah buni, berbentuk bulat, berdaging, dan berwarna kuning hijau. (hemat)

b. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Contoh:
(1) Batang tanaman sirih berwarna hijau kecokelatan. (tidak hemat)
(2) Batang tanaman sirih hijau kecokelatan. (hemat)

c. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindari kesinoniman dalam kalimat.
Contoh:
(1) Sirih kuning biasanya digunakan dimakan oleh orang-orang yang masih memakan sirih karena rasanya kurang pedas. (tidak hemat)
(2) Sirih kuning biasanya dimakan oleh orang-orang yang masih memakan sirih karena rasanya kurang pedas. (hemat)

d. Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindari penjamakan kata pada kata jamak.
Contoh:
(1) Banyak tanaman-tanaman Indonesia dimanfaatkan sebagai obat tradisional. (tidak hemat)
(2) Banyak tanaman Indonesia dimanfaatkan sebagai obat tradisional. (hemat)
  • 4. Kecermatan
Kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan makna ganda.
Contoh:
a. Anak sekolah yang terkenal itu gemar menanam tanaman obat. (tidak cermat)
b. Anak sekolah terkenal itu gemar menanam tanaman obat. (cermat)
  • 5. Ketegasan
Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokoknya sehingga ide pokoknya menonjol di dalam kalimat tersebut. Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat.
a. Meletakkan kata kunci di awal kalimat.
Contoh:
(1) Sudah saya minum ramuan obat herbal itu. (tidak tegas)
(2) Ramuan obat herbal itu sudah saya minum. (tegas)
b. Mengurutkan kata secara bertahap
Contoh:
(1) Acara peresmian taman obat di Desa Sumber dihadiri oleh masyarakat, camat, dan kepala desa. (tidak urut)
(2) Acara peresmian taman obat di Desa Sumber dihadiri oleh camat, kepala desa dan masyarakat. (urut)
  • 6. Kepaduan
Kalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.
Contoh:
(a) Teks laporan hasil observasi tersebut membahas tentang manfaat tanaman obat keluarga. (tidak padu)
(b) Teks laporan hasil observasi tersebut membahas manfaat tanaman obat keluarga. (padu)
  • 7. Kelogisan
Ide kalimat dalam kalimat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EBI.
Contoh:
(a) Waktu dan tempat kami persilakan kepada kepala sekolah. (tidak logis)
(b) Yang terhormat Kepala Sekolah kami persilakan. (logis)