Fungsi Diam dalam Komunikasi

Dalam proses komunikasi sehari-hari, "diam" berkaitan dengan beberapa fungsi berikut:

a. Memberi kesempatan berpikir
Sering kali diam berfungsi untuk memberikan waktu berpikir bagi seorang pembicara. Seorang pembicara diam sesaat untuk melanjutkan apa-apa yang akan dibicarakan selanjutnya. Kadang-kadang bukan hanya pesan-pesan yang bersifat verbal, tetapi tindakan-tindakan apa yang sekiranya mendukung apa yang telah dibicarakan.

b. Menyakiti
Hampir semua orang pernah berpikir, "saya akan mendiamkan orang yang menjengkelkan itu". Umumnya hal ini, dilakukan setelah dua orang selesai bertengkar, masing-masing saling berdiam diri. Fungsi lain dari diam adalah menolak keberadaan dan peran seseorang di dalam suatu kelompok.

c. Mengisolasi diri sendiri
Kadang kala diam juga berfungsi sebagai tanggapan seseorang terhadap rasa takut, malu, atau cemas. Misalkan, seseorang merasa cemas dan malu berada di dalam suatu kelompok orang-orang.

d. Mencegah komunikasi
Dengan diam dapat dimaksudkan sebagai upaya untuk menolak membicarakan hal-hal tertentu. Contohnya, seseorang menolak membicarakan pribadi orang lain. Di samping itu, diam juga berarti mencegah seseorang akan melakukan kesalahan atau berbicara salah.

e. Mengkomunikasikan perasaan
Diam juga dapat dimaksudkan memberi tanggapan-tanggapan emosional. Misalkan seseorang diam untuk menolak dominasi satu terhadap yang lain di dalam hubungan antarpribadi.

f. Tidak menyampaikan sesuatu pun
Sering kali diam terjadi karena di sana tidak ada yang saling berbicara atau seseorang memang sedang tidak ingin melakukan atau mengatakan apa-apa.