Sistem Penanggalan Masehi dan Hijriyah
Kalender Masehi atau Syamsiah
dihitung berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari(revolusi bumi). Satu tahun dalam kalender Masehi adalah lamanya bumi mengelilingi Matahari yaitu 365 1/4 hari. Empat kali seperempat hari digabung menjadi satu hari. Oleh karena itu, setiap 4 tahun sekali dalam satu tahun ada 366 hari. Tahun dengan jumlah hari 366 ini disebut sebagai tahun kabisat. Tambahan satu hari ditempatkan pada bulan Februari. Pada tahun kabisat, jumlah hari pada bulan Februari sebanyak 29 hari.
Kalender Hijriah atau Komariah
didasarkan pada kala revolusi bulan. Bulan mengelilingi bumi dalam waktu satu bulan yaitu selama 29 1/2 hari. Dalam satu tahun ada 12 bulan, maka jumlah hari dalam satu tahun 29 1/2 hari dikalikan 12. Jadi, satu tahun dalam kalender Hijriah ada 354 hari. Seperti halnya kalender masehi, pada kalender Hijriah pun terdapat tahun kabisat. Dinamakan tahun kabisat apabila dalam satu tahun terdapat 355 hari. Satu hari tambahan diletakkan pada bulan Zulhijah.
dihitung berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari(revolusi bumi). Satu tahun dalam kalender Masehi adalah lamanya bumi mengelilingi Matahari yaitu 365 1/4 hari. Empat kali seperempat hari digabung menjadi satu hari. Oleh karena itu, setiap 4 tahun sekali dalam satu tahun ada 366 hari. Tahun dengan jumlah hari 366 ini disebut sebagai tahun kabisat. Tambahan satu hari ditempatkan pada bulan Februari. Pada tahun kabisat, jumlah hari pada bulan Februari sebanyak 29 hari.
Kalender Hijriah atau Komariah
didasarkan pada kala revolusi bulan. Bulan mengelilingi bumi dalam waktu satu bulan yaitu selama 29 1/2 hari. Dalam satu tahun ada 12 bulan, maka jumlah hari dalam satu tahun 29 1/2 hari dikalikan 12. Jadi, satu tahun dalam kalender Hijriah ada 354 hari. Seperti halnya kalender masehi, pada kalender Hijriah pun terdapat tahun kabisat. Dinamakan tahun kabisat apabila dalam satu tahun terdapat 355 hari. Satu hari tambahan diletakkan pada bulan Zulhijah.