Ciri-Ciri Klasifikasi Mollusca Beserta Contohnya
1. Kelas Amphineura (Kiton)
Merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki vental panjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hermaprodit, hidup di laut, dan larva trovokor. Contohnya adalah Cryptochiton sp.
2. Kelas Gastropoda (hewan berkaki perut)
Gastropoda berasal dari bahasa Latin, yaitu gaster yang berarti perut dan podos berarti kaki, merupakan kelompok Mollusca yang bergerak menggunakan perut. Seluruh tubuhnya mengandung lendir berfungsi memudahkannya dalam pergerakan. Gastropoda umumnya memiliki cangkang yang berfungsi sebagai pelindung dari gangguan pemangsanya. Akan tetapi ada juga yang tidak bercabang, contoh Kimax.
Contoh lain: Achatina fulica (bekicot), Lymnaea javanica (siput air tawar), Fissurella sp (siput laut), Vaginulla sp
3. Kelas Cephalopoda
Merupakan Mollusca yang memiliki kaki yang terletak pada kepalanya (cephal berarti kepala, poros berarti kaki). Kelas ini memiliki bagian kepala yang jelas, mata besar, telah berkembangbiak seperti mata pada Vertebrata. Memiliki tentakel di bagian kepala (berjumlah 8 atau 10 buah) untuk menangkap mangsa atau membela diri. Semua hewan Cephalopoda tidak bercangkang (kecuali Naitilus sp), memiliki kelenjar tinta yang menghasilkan cairan tinta hitam yang berguna untuk mengelabui pemangsa. Jenis kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase larva. Cephalopoda memiliki sel-sel khusus pembawa warna (kromotafora) yang dapat mengubah warna benda di sekitarnya, contohnya: Loligo palaei (cumi-cumi), Octopus sp (gurita), Nautilus sp.
4. Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)
Memiliki cangkang seperti gading gajah atau pena yang panjang. Tubuhnya memanjang dorsofental, kepala rudimenter/menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali lumpur. Habitat di dalam laut sampai kedalaman 5000 meter. Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva trovokor. Di dekat mulut terdapat semacam tentakel untuk alat peraba yang berfungsi sebagai menangkap mikroflora dan mikrofauna (plankton). Scaphopoda bernafas menggunakan rongga mantel dan tidak memiliki insang.
5. Kelas Pelecypoda/bivalvia (hewan berkaki pipih)
Hewan ini disebut sebagai bivalvia karena tubuhnya dilindungi cangkangnya yang stangkup, memiliki tubuh simetri bilateral.
Sistem saraf terdiri dari 3 ganglion sebagai berikut:
1. Periostrakum : lapisan terluar, tipis, gelap, tersusun dari zat tanduk.
2. Prismatik : lapisan tengah, tersusun dari kristal CaCO₃ berbentuk prisma.
3. Nakreas: lapisan dalam, disebut lapisan mutiara, tersusun dari CaCO₃, halus.
Merupakan hewan yang simetris bilateral, kaki vental panjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang, permukaan dorsal tertutup oleh spikula berlendir, bersifat hermaprodit, hidup di laut, dan larva trovokor. Contohnya adalah Cryptochiton sp.
2. Kelas Gastropoda (hewan berkaki perut)
Gastropoda berasal dari bahasa Latin, yaitu gaster yang berarti perut dan podos berarti kaki, merupakan kelompok Mollusca yang bergerak menggunakan perut. Seluruh tubuhnya mengandung lendir berfungsi memudahkannya dalam pergerakan. Gastropoda umumnya memiliki cangkang yang berfungsi sebagai pelindung dari gangguan pemangsanya. Akan tetapi ada juga yang tidak bercabang, contoh Kimax.
Contoh lain: Achatina fulica (bekicot), Lymnaea javanica (siput air tawar), Fissurella sp (siput laut), Vaginulla sp
3. Kelas Cephalopoda
Merupakan Mollusca yang memiliki kaki yang terletak pada kepalanya (cephal berarti kepala, poros berarti kaki). Kelas ini memiliki bagian kepala yang jelas, mata besar, telah berkembangbiak seperti mata pada Vertebrata. Memiliki tentakel di bagian kepala (berjumlah 8 atau 10 buah) untuk menangkap mangsa atau membela diri. Semua hewan Cephalopoda tidak bercangkang (kecuali Naitilus sp), memiliki kelenjar tinta yang menghasilkan cairan tinta hitam yang berguna untuk mengelabui pemangsa. Jenis kelamin terpisah (dioesis), tidak mengalami fase larva. Cephalopoda memiliki sel-sel khusus pembawa warna (kromotafora) yang dapat mengubah warna benda di sekitarnya, contohnya: Loligo palaei (cumi-cumi), Octopus sp (gurita), Nautilus sp.
4. Kelas Scaphopoda (Siput Gading Gajah)
Memiliki cangkang seperti gading gajah atau pena yang panjang. Tubuhnya memanjang dorsofental, kepala rudimenter/menyusut, kaki lancip berguna untuk menggali lumpur. Habitat di dalam laut sampai kedalaman 5000 meter. Jenis kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva trovokor. Di dekat mulut terdapat semacam tentakel untuk alat peraba yang berfungsi sebagai menangkap mikroflora dan mikrofauna (plankton). Scaphopoda bernafas menggunakan rongga mantel dan tidak memiliki insang.
5. Kelas Pelecypoda/bivalvia (hewan berkaki pipih)
Hewan ini disebut sebagai bivalvia karena tubuhnya dilindungi cangkangnya yang stangkup, memiliki tubuh simetri bilateral.
Sistem saraf terdiri dari 3 ganglion sebagai berikut:
- Ganglion anterior/otak, di sebelah anterior lambung.
- Ganglion pedal, pada kaki.
- Ganglion posterior, sebelah ventralotot aduktor lambung.
1. Periostrakum : lapisan terluar, tipis, gelap, tersusun dari zat tanduk.
2. Prismatik : lapisan tengah, tersusun dari kristal CaCO₃ berbentuk prisma.
3. Nakreas: lapisan dalam, disebut lapisan mutiara, tersusun dari CaCO₃, halus.