Pengendalian Sosial Menurut Pelaksanaannya
Macam-macam teknik pengendalian sosial jika ditinjau dari aspek pelaksanaannya, dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengendalian tanpa kekerasan (persuasif)
Cara-cara pengendalian sosial secara persuasif lebih tepat bila dilakukan di dalam suatu masyarakat yang berada dalam suasana yang tenteram. Di dalam masyarakat yang tertib dan teratur, nilai-nilai dan norma-norma telah melembaga atau mendarah daging di dalam diri para warga masyarakat. Oleh karena itu dengan cara yang persuasif atau tanpa kekerasan pun dapat didorong untuk mematuhi nilai-nilai dan norma-norma. Sekalipun demikian di dalam masyarakat yang teratur dan tenteram kemungkinan masih ada juga warga masyarakat yang melakukan perilaku menyimpang. Oleh karena itu terhadap mereka yang menyimpang diperlukan suatu pengendalian sosial untuk mempertahankan suatu ketenteraman yang ada. Cara yang ditempuh dapat melalui dialog, ceramah, mengajak bekerja sama dan lain-lain.
Contoh:
Seorang guru menasehati dan membimbing siswanya yang kedapatan membawa rokok.
2. Pengendalian dengan kekerasan(koersif)
Pengendalian koersifi lebih sering diperlukan di dalam masyarakat yang mengalami perubahan sosial. Dalam masyarakat yang sedang mengalami perubahan, maka pengendalian sosial berfungsi membentuk norma-norma baru yang akan menggantikan norma-norma lama yang telah goyah. Pengendalian secara koersif atau dengan kekerasan biasanya menimbulkan reaksi negatif, maka cara-cara kekerasan tersebut ada batas-batasnya dan tidak selalu diterapkan.
1. Pengendalian tanpa kekerasan (persuasif)
Cara-cara pengendalian sosial secara persuasif lebih tepat bila dilakukan di dalam suatu masyarakat yang berada dalam suasana yang tenteram. Di dalam masyarakat yang tertib dan teratur, nilai-nilai dan norma-norma telah melembaga atau mendarah daging di dalam diri para warga masyarakat. Oleh karena itu dengan cara yang persuasif atau tanpa kekerasan pun dapat didorong untuk mematuhi nilai-nilai dan norma-norma. Sekalipun demikian di dalam masyarakat yang teratur dan tenteram kemungkinan masih ada juga warga masyarakat yang melakukan perilaku menyimpang. Oleh karena itu terhadap mereka yang menyimpang diperlukan suatu pengendalian sosial untuk mempertahankan suatu ketenteraman yang ada. Cara yang ditempuh dapat melalui dialog, ceramah, mengajak bekerja sama dan lain-lain.
Contoh:
Seorang guru menasehati dan membimbing siswanya yang kedapatan membawa rokok.
2. Pengendalian dengan kekerasan(koersif)
Pengendalian koersifi lebih sering diperlukan di dalam masyarakat yang mengalami perubahan sosial. Dalam masyarakat yang sedang mengalami perubahan, maka pengendalian sosial berfungsi membentuk norma-norma baru yang akan menggantikan norma-norma lama yang telah goyah. Pengendalian secara koersif atau dengan kekerasan biasanya menimbulkan reaksi negatif, maka cara-cara kekerasan tersebut ada batas-batasnya dan tidak selalu diterapkan.