Aspek Tingkatan Keimanan

Tingkatan keimanan dapat dilihat dari aspek:
1. Komitmen terhadap Islam, yaitu pengamalan suatu perbuatan yang merupakan cerminan dari amal, ilmu, dakwah dan sabar
2. Kualitas sikap, yaitu suatu tindakan/inisiatif yang diyakini lebih efektif dalam menghadapi kemungkinan(kejahatan dan pelanggaran). Dalam hal ini Sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Buchori.
"Siapapun di antara kamu yang melihat kemungkinan hendaklah diubah(distop) dengan tanganmu, jika ia tidak mampu dengan tangan, dengan lisan dan jika dengan lisan tidak mampu juga, dengan hati. Namun yang demikian itu termasuk iman yang paling lemah".
Dari sabda Nabi di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas sikap manusia dalam menghadapi kemungkinan dapat digolongkan menjadi 3 tingkatan:
a) Dengan tanganmu, yang dimaksud di sini adalah kekuasaan, kewenangan, dan kemampuan dalam menghadapi suatu kemungkaran(merupakan tingkatan yang tertinggi).
b) Dengan lisan, artinya kata-kata yang diucapkan seseorang dengan tujuan mengubah kemungkaran menjadi kebaikan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberi nasihat, kritik yang disampaikan kepada orang yang melakukan kemungkaran(merupakan tingkatan kedua).
c) Dengan hati, maksudnya adalah tidak mengatakan sesuatu jika melihat kemungkaran tapi di dalam hati menolak kemungkaran tersebut. Termasuk dengan hati di sini ialah mendoakan pelaku agar kembali pada kebenaran(termasuk tingkatan rendah).
3. Motivasi perilaku terdiri dari ikhlas dan ria
a. Ikhlas artinya perbuatan seseorang yang dilakukan hanya karena Allah semata.
b. Ria artinya perbuatan seseorang yang dilakukan karena ingin pujian dari orang lain.
4. Kemampuan melaksanakan amal, yaitu:
a. melaksanakan dari keseluruhan syariat(ajaran agama) sesuai dengan kemampuan;
b. hanya melaksanakan sebagian syariat, walaupun hakikatnya ia mampu melaksanakan keseluruhannya;
c. menyatakan iman tetapi tidak melaksanakan syariat.