Timbulnya Ilmu Pengetahuan

Lahirnya ilmu pengetahuan disebabkan kebutuhan-kebutuhan manusia yang berkemauan hidup berbahagia. Dalam mencapai dan memenuhi kebutuhan hidupnya itu, manusia menggunakan akal pikirannya. Mereka menengadah ke langit, memandang alam sekitarnya dan melihat dirinya sendiri. Dalam hal ini memang telah menjadi qudrat dan iradah Tuhan, bahwa manusia dapat memikirkan sesuatu kebutuhan hidup untuk mempertahankan dan mengembangkan generasinya.
    Dari hasil pemikiran manusia itu, maka lahirlah beberapa ilmu pengetahuan antara lain: Ilmu pertanian, Perikanan, Humaniora, Kesehatan, Hukum, Sosial, Bahasa, Matematika, Alam, Teknologi, dan lain-lain.
     Ilmu pengetahuan itu bukan musuh atau lawan dari iman, melainkan jalan yang membimbing ke arah keimanan. Sebagaimana diketahui, bahwa banyak ahli ilmu pengetahuan yang berpikir mendalam. Mereka yakin bahwa dibalik alam nyata ini ada kekuatan yang lebih tinggi, yang mengatur dan menyusunnya, serta memelihara segala sesuatu dengan ukuran dan perhitungan.
     Herbert Spencer(1820 - 1903 M) dalam tulisannya tentang pendidikan menerangkan sebagai berikut.
"Pengetahuan itu berlawanan dengan khurafat, tetapi tidak berlawanan dengan agama. Dalam kebanyakan ilmu alam sering terjadi paham tidak bertuhan(atheisme), tetapi pengetahuan yang sehat dan mendalami kenyataan, bebas dari paham yang demikian itu. Ilmu alam tidak bertentangan agama. Mempelajari ilmu itu merupakan ibadat secara diam, dan pengakuan yang membisu tentang keindahan sesuatu yang kita selidiki dan pelajari, serta pengakuan tentang kekuasaan Penciptanya. Mempelajari ilmu alam itu tasbih tapi bukan ucapan, melainkan tasbih berupa alam dan menolong bekerja. Pengetahuan ini bukan mengatakan mustahil akan memperoleh sebab yang pertama, yaitu Allah".
" Seorang ahli pengetahuan yang melihat setitik air, lalu dia mengetahuinya bahwa air itu tersusun dari oksigen dan hidrogen dengan perbandingan tertentu, dan kalau sekiranya perbandingan itu berubah, niscaya air itu akan berubah pula menjadi sesuatu yang bukan air. Maka dengan itu dia akan meyakini kebesaran Pencipta, kekuasaan dan kebijaksanaanNya. Sebaliknya orang yang bukan ahli dalam ilmu alam, akan melihatnya tidak lebih dari setitik air".
Ilmu pengetahuan yang dilimpahkan Allah kepada manusia adalah sangat sedikit, tetapi kebanyakan manusia menganggap ilmu yang dimilikinya sangat banyak sehingga mereka menjadi sombong.