Hikmah dan Fungsi Khusus Sholat Sunnah
Shalat sunnah selain hikmah fardhu, juga masing-masing memiliki hikmah dan fungsi khusus seperti;
- Shalatullail(shalat malam) untuk mencapai tingkat yang terpuji disamping menyucikan batin dan menenangkan jiwa.
- Shalat istikharah, mengandung hikmah dan fungsi untuk menciptakan ketenangan dan ketetapan hati untuk melakukan sesuatu atau meninggalkannya.
- Shalat idain yaitu shalat hari raya besar, Idul Fitri dan Idul Adha mengandung hikmah dan fungsi yang mengungkapkan syiar dan kebesaran Allah SWT dengan melaksanakannya di lapangan terbuka atau masjid secara berjamaah.
- Shalat pada waktu gerhana matahari atau gerhana bulan dilaksanakan secara berjamaah mengandung hikmah dan fungsi untuk menginsafkan manusia akan kebesaran dan kekuasaan yang mengatur alam semesta termasuk perjalanan benda-benda di ruang angkasa.
- Shalat Istisqa', yaitu shalat yang dilakukan dengan cara berjamaah di tanah lapang waktu musim kemarau(musim kering panjang), mengandung hikmah dan fungsi untuk memohon turunnya air hujan. Dengan demikian pada saat itu manusia disadarkan akan ketergantungannya kepada Allah SWT.
- Shalat sunnah Rawatib, yaitu shalat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardhu, mengandung hikmah untuk lebih meningkatkan dan memperbanyak taqarrub(pendekatan diri) kepada Allah SWT, dan memperdalam penghayatan keimanan