Langkah menuju Keluarga Sakinah
Banyak orang berpendapat bahwa kebahagiaan suatu perkawinan terutama tergantung pada hubungan suami-isteri yang menitik beratkan pada faktor "cinta" dan pemenuhan kebutuhan biologis. Kenyataan demikian dialami masyarakat Barat yang mencoba pola hidup baru untuk mencari kebahagiaan yang sesuai dengan modernisasi. Mereka tidak menginginkan hidup perkawinan itu terikat dengan tradisi dan agama, mereka menginginkan kebebasan sesuai dengan hak-hak individu. Namun yang kita saksikan dari cara mereka tempuh adalah free love dan free sex, yang berakibat meningkatnya kebiasaan kumpul kebo, penyelewengan suami isteri, tingginya angka perceraian, dan semakin banyaknya kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkotik, sering terjadi abortus(pengguguran kandungan), sterilisasi(pemandulan), dan MR = menstrual regulation(pembunuhan janin secara terselubung), di samping homosex(hubungan sex sesama pria) dan lesbian(hubungan sex sesama wanita), yang merupakan penyebab terjangkitnya penyakit AIDS yang mengerikan.
Itulah sebabnya, salah satu tujuan perkawinan dalam Islam bukanlah semata-mata guna pemenuhan kebutuhan biologis, melainkan yang utama adalah guna pemenuhan kebutuhan afeksional(kasih sayang), sesuai dengan petunjuk Ilahi dengan kata-kata"mawaddah wa rahmah" (Q.S. Ar-Ruum)
Itulah sebabnya, salah satu tujuan perkawinan dalam Islam bukanlah semata-mata guna pemenuhan kebutuhan biologis, melainkan yang utama adalah guna pemenuhan kebutuhan afeksional(kasih sayang), sesuai dengan petunjuk Ilahi dengan kata-kata"mawaddah wa rahmah" (Q.S. Ar-Ruum)