Jelaskan Teori Awan Debu Beserta Tokohnya
Pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa tata Surya itu terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Dewasa ini, di alam semesta bertebaran gumpalan awan seperti itu. Lebih dari 5.000 juta tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami penampatan. Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan tersebut, membentuk gumpalan bola, dan mulai berpilin. Lama kelamaan gumpalan gas itu memilih menyerupai bentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepinya. Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat daripada bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram kemudian saling menekan sehingga menimbulkan panas dan menjadi pijar. Bagian inilah yang kemudian menjadi matahari.
Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini juga berpilin. Bagian inilah yang kemudian membeku dan menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya. Bahan planet itu dinamakan juga proto planet sehingga teori ini dinamakan juga teori Proto planet.
Tokoh : Carl Von Weizsaecker (ahli astronomi Jerman), Gerard Pique. Kuiper (1950), dan Subrahmanyan Chandra Sekhar.
Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan kecil ini juga berpilin. Bagian inilah yang kemudian membeku dan menjadi planet-planet serta satelit-satelitnya. Bahan planet itu dinamakan juga proto planet sehingga teori ini dinamakan juga teori Proto planet.
Tokoh : Carl Von Weizsaecker (ahli astronomi Jerman), Gerard Pique. Kuiper (1950), dan Subrahmanyan Chandra Sekhar.