Dampak Pendudukan Jepang di Bidang Pendidikan
Pada masa pendudukan Jepang sistem pendidikan dan pengajaran sangat menurun. Inilah dampak yang ditimbulkan yaitu:
- Jumlah SD menurun dari 21.500 menjadi 13.500 buah.
- Sekolah lanjutan menurun dari 850 menjadi 20 buah.
- Kegiatan perguruan tinggi macet.
- Jumlah murid sekolah dasar menurun 30% dan siswa sekolaj lanjutan merosot sampai 90%. Begitu juga tenaga pengajarnya merosot drastis.
- Akibatnya angka buta huruf sangat tinggi.
- Para pelajar harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang.
- Mereka juga harus melakukan kegiatan kerja bakti (kinrohosyi). Misalnya pengumpulan bahan-bahan untuk perang, penanaman bahan makanan, memperbaiki jalan, dan membersihkan asrama.
- Para pelajar mengikuti kegiatan latihan jasmani dan kemiliteran. Mereka harus digembleng bersemangat Jepang (Nippon Seishin).
- Para pelajar juga harus menyanyikan lagu Kimigayo (lagu kebangsaan Jepang) dan lagu-lagu lain, menghormati bendera Hinomaru, melakukan gerak badan (taiso) dan seikerai.
- Untuk guru-guru diadakan kursus-kursus bahasa Jepang yang diakhiri dengan ujian. Kalau lulus maka akan diberi tambahan gaji.
Bagi Jepang pelaksanaan pendidikan tersebut sebenarnya dalam rangka pembentukan kader-kader untuk mempelopori program kemakmuran bersama Asia Timur Raya. Oleh karena itu, di sekolah selalu menjadi tempat indoktrinasi kejepangan.