Asal dan Pengolahan Bijih Besi
Di alam, besi terdapat dalam bentuk mineral, antara lain sebagai hematit (Fe₂O₃), magnetik (Fe₃O₄), siderit (FeCO₃) dan pirit (FeS₂).
Pengolahan besi dari bijinya dilakukan dalam suatu tempat yang disebut tanur tinggi, yaitu dengan mereduksi bijih besi menggunakan karbon (C) atau Karbon Monoksida (CO).
C₍ₛ₎ + O₂₍g₎ ➞ CO₂₍g₎
C₍ₛ₎ + CO₂₍g₎ ➞ CO₍g₎
₃Fe₂O₃₍ₛ₎ + CO₍g₎ ➞ ₂Fe₃O₄₍ₛ₎ + CO₂₍g₎
FeO₍ₛ₎ + CO₍g₎ ➞ Fe₍ₗ₎ + CO₂₍g₎
Jika besi mengandung kotoran bersifat asam, perlu ditambahkan kapur CaCO₃. Sebaliknya, jika besi mengandung kotoran bersifat basa, perlu ditambahkan pasir (SiO₂). Kotoran ini akan terapung di atas cairan besi yang disebut kerak besi.
Besi cair yang terjadi kemudian dicetak yang disebut dengan besi tuang(Cost Iron). Besi tuang bersifat sangat keras, tetapi rapuh karena masih mengandung banyak unsur C, Si, Mn, P dan S.
Untuk mendapatkan besi tuang agar sesuai dengan tujuan penggunaannya dan tahan korosi, dilakukan proses pengurangan kadar C dan disertai penambahan unsur-unsur lain, paduan besi dengan unsur-unsur lain ini disebut baja.
Pengolahan besi dari bijinya dilakukan dalam suatu tempat yang disebut tanur tinggi, yaitu dengan mereduksi bijih besi menggunakan karbon (C) atau Karbon Monoksida (CO).
C₍ₛ₎ + O₂₍g₎ ➞ CO₂₍g₎
C₍ₛ₎ + CO₂₍g₎ ➞ CO₍g₎
₃Fe₂O₃₍ₛ₎ + CO₍g₎ ➞ ₂Fe₃O₄₍ₛ₎ + CO₂₍g₎
FeO₍ₛ₎ + CO₍g₎ ➞ Fe₍ₗ₎ + CO₂₍g₎
Jika besi mengandung kotoran bersifat asam, perlu ditambahkan kapur CaCO₃. Sebaliknya, jika besi mengandung kotoran bersifat basa, perlu ditambahkan pasir (SiO₂). Kotoran ini akan terapung di atas cairan besi yang disebut kerak besi.
Besi cair yang terjadi kemudian dicetak yang disebut dengan besi tuang(Cost Iron). Besi tuang bersifat sangat keras, tetapi rapuh karena masih mengandung banyak unsur C, Si, Mn, P dan S.
Untuk mendapatkan besi tuang agar sesuai dengan tujuan penggunaannya dan tahan korosi, dilakukan proses pengurangan kadar C dan disertai penambahan unsur-unsur lain, paduan besi dengan unsur-unsur lain ini disebut baja.