Batuan Sedimen Berdasarkan Proses Pengendapannya

Dibagi menjadi tiga, sebagai berikut:
1. Batuan sedimen klastik
Merupakan batuan sedimen yang susunan kimianya sama dengan batuan asal. Ketika diangkut hanya mengalami penghancuran dari besar menjadi kecil saja. Misalnya, kerikil, pasir, lumpur (berasal dari batu-batu besar di gunung, masuk ke sungai lalu terbawa air dari saling membentur yang akhirnya menjadi kecil, susunan kimianya sama dengan batuan asal).

2. Batuan sedimen kimiawi
Merupakan batuan sedimen yang terjadi karena proses kimia, pelarutan, penguapan, dan oksidasi. Misalnya, batu gamping (CaCO₃) menjadi larutan air kapur Ca (HCO₃)₂ yang disebabkan oleh air hujan yang mengandung CO₂. Larutan kapur ini sampai ke atas gua kapur. Tetesan air kapur di atas gua menjadi stalaktit dan di dasar gua menjadi stalagmit. Pembentukannya disebabkan pelarutan dan penguapan H₂O dan CO₂. Proses kimianya adalah CaCO₃ + H₂O + CO₂ →Ca(HCO₃)₂. Contoh lainnya adalah garam dapur dan gipsum yang merupakan hasil penguapan yang air laut.

3. Batuan sedimen organik
Merupakan batuan sedimen yang terbentuk dengan batuan organisme selama proses pengendapan, yaitu sisa rumah atau bangkai binatang laut yang tertimbun di dasar laut, seperti kerang, terumbu karang, tulang belulang, kotoran burung (guano) yang menggunung di Peru, dan lapisan humus di hutan.