Jenis-Jenis Patahan pada Tektonisme

Berikut ini beberapa bentuk permukaan bumi yang disebabkan oleh terjadinya patahan:
  1. Graben atau slenk (tanah turun), yaitu suatu depresi yang terbentuk antara dua patahan sehingga blok batuan yang berada di tengah kedua patahan mengalami penurunan.
  2. Horst (tanah naik) yaitu jika bagian diantara dua patahan mengalami pengangkatan lebih tinggi dari daerah sekitarnya.
  3. Fault scrap, yaitu dinding terjal (cliff) yang dihasilkan oleh patahan dengan salah satu blok bergeser ke atas menjadi lebih tinggi.
  4. Retakan (joint), struktur retakan terjadi karena pengaruh gaya renggangan sehingga batuan retak-retak, tetapi masih bersambung. Retakan biasanya ditemukan pada batuan yang rapuh di daerah puncak antiklinal dan dikenal dengan nama tectonic joint.
  5. Pelengkungan (warping), gerak vertikal yang tidak merata pada suatu daerah, khususnya yang berbatuan sedimen akan menghasilkan perubahan struktur lapisan yang semula horizontal menjadi melengkung. Jika melengkung ke atas akan membentuk kubah (dome), sedangkan jika melengkung ke bawah membentuk cekungan (basin).
Salah satu relief geologis yang paling terkenal di dunia adalah Patahan Dan Andreas yang membelah Pantai Pasifik di California, Amerika Serikat. Panjang patahan horizontal ini adalah 1.200 km. Patahan ini membentuk sebagian dari batas antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara. Kedua lempeng ini secara terus menerus bergeser ke arah berlawanan dengan jarak sekitar lima sentimeter setahun. Banyak alur patahan yang lebih kecil membelah wilayah ini dan sebagainya berhubungan dengan San Andreas. Daerah ini adalah salah satu wilayah gempa berkekuatan besar di dunia. Lebih dari 20.000 gempa tercatat setiap tahun.

Patahan San Andreas terlihat jelas dari udara. Patahan ini seperti goresan luka yang dalam di permukaan bumi. Para ilmuwan menyatakan bahwa kedua ujung retakan yang terletak di Tanjung Mendocino di Utara San Fransisco dan Lembah Imperial di Selatan Los Angeles merupakan tempat yang paling berbahaya.