Faktor Yang Mempengaruhi Ketahanan Nasional
Beberapa faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional pada aspek kependudukan, yaitu sebagai berikut:
1. Jumlah penduduk
berubah karena kematian (mortalitas), kelahiran (fertilitas), pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya (migrasi). Hal ini memiliki segi positif dan negatif. Segi positif terjadinya pertambahan jumlah penduduk yaitu terjadinya pertambahan angkatan kerja yang juga bertambahnya tenaga kerja untuk meningkatkan jumlah produksi. Hal ini akan terjadi apabila diiringi pertambahan kesempatan kapasitas produksi dan lowongan kerja. Jika hal tersebut tidak terjadi akan muncul dampak negatif yaitu timbul pengangguran yang dapat melemahkan ketahanan nasional meskipun hal tersebut tidak terlalu mencolok.
2. Komposisi penduduk
menurut umur banyak memengaruhi ketahanan nasional. Jika dipersentase kelompok umur terbesar pada umur produktif maka hal ini berarti akan dapat meningkatkan ketahanan nasional. Namun, jika yang terbesar kelompok umur nonproduktif maka akan dapat melemahkan ketahanan nasional. Selain umur terdapat hal lainnya seperti jenis kelamin dan tingkat pendidikan.
3. Persebaran penduduk
Faktor persebaran penduduk yang ideal adalah persebaran yang sekaligus dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu persebaran yang proporsional. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia ingin bertempat tinggal di daerah yang aman, ekonomis, dan strategis, terutama di daerah yang sudah digarap atau telah dipersiapkan sebelumnya. Sebagai konsekuensinya bahwa di daerah tertentu terlampau padat, sedangkan di daerah lainnya langka penduduknya, bahkan tidak berpenduduk sama sekali.
4. Kualitas penduduk
Faktor kualitas penduduk berupa fisik dan nonfisik. Faktor fisik terdiri atas kesehatan, gizi, dan kebugaran. Faktor nonfisik yaitu mentalitas dan intelektualitas. Untuk mengatasi masalah penduduk diperlukan kebijakan pemerintah yang mengatur, mengendalikan, atau menciptakan iklim yang berkaitan dengan jumlah, komposisi, persebaran dan kualitas penduduk melalui berbagai cara, seperti pusat-pusat pertumbuhan, keluarga berencana, transmigrasi di samping meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental serta pengembangan kualitas sosial ekonomi. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara kenaikan jumlah penduduk yang proporsional, serta keserasian kesejahteraan dan keamanan nasional dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan.
1. Jumlah penduduk
berubah karena kematian (mortalitas), kelahiran (fertilitas), pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya (migrasi). Hal ini memiliki segi positif dan negatif. Segi positif terjadinya pertambahan jumlah penduduk yaitu terjadinya pertambahan angkatan kerja yang juga bertambahnya tenaga kerja untuk meningkatkan jumlah produksi. Hal ini akan terjadi apabila diiringi pertambahan kesempatan kapasitas produksi dan lowongan kerja. Jika hal tersebut tidak terjadi akan muncul dampak negatif yaitu timbul pengangguran yang dapat melemahkan ketahanan nasional meskipun hal tersebut tidak terlalu mencolok.
2. Komposisi penduduk
menurut umur banyak memengaruhi ketahanan nasional. Jika dipersentase kelompok umur terbesar pada umur produktif maka hal ini berarti akan dapat meningkatkan ketahanan nasional. Namun, jika yang terbesar kelompok umur nonproduktif maka akan dapat melemahkan ketahanan nasional. Selain umur terdapat hal lainnya seperti jenis kelamin dan tingkat pendidikan.
3. Persebaran penduduk
Faktor persebaran penduduk yang ideal adalah persebaran yang sekaligus dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu persebaran yang proporsional. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia ingin bertempat tinggal di daerah yang aman, ekonomis, dan strategis, terutama di daerah yang sudah digarap atau telah dipersiapkan sebelumnya. Sebagai konsekuensinya bahwa di daerah tertentu terlampau padat, sedangkan di daerah lainnya langka penduduknya, bahkan tidak berpenduduk sama sekali.
4. Kualitas penduduk
Faktor kualitas penduduk berupa fisik dan nonfisik. Faktor fisik terdiri atas kesehatan, gizi, dan kebugaran. Faktor nonfisik yaitu mentalitas dan intelektualitas. Untuk mengatasi masalah penduduk diperlukan kebijakan pemerintah yang mengatur, mengendalikan, atau menciptakan iklim yang berkaitan dengan jumlah, komposisi, persebaran dan kualitas penduduk melalui berbagai cara, seperti pusat-pusat pertumbuhan, keluarga berencana, transmigrasi di samping meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental serta pengembangan kualitas sosial ekonomi. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara kenaikan jumlah penduduk yang proporsional, serta keserasian kesejahteraan dan keamanan nasional dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan.