Ciri-Ciri Masyarakat Heterogen
Masyarakat heterogen adalah sebuah masyarakat yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Masyarakat heterogen adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam komunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenal dunia, suatu sistem, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan.(Parekh, 1997)
- Pranata dasar atau primer yang bersumber pada kebudayaan suku bangsa yang menjadi landasan bagi berbagai corak atau suasana kehidupan masyarakat luas maupun dalam sejumlah suasana kehidupan suku bangsa telah diseragamkan oleh pemerintah nasional, yang penyeragamannya dilakukan dengan bersumber pada corak dan hakikat kebudayaan nasional dari masyarakat tersebut.
- Kekuatan politik dari suku bangsa telah dilemahkan oleh sistem nasional, terutama tanah milik suku bangsa yang biasanya menjadi landasan utama dari kekuatan suatu politik bangsa dengan cara dikuasainya tanah-tanah tersebut oleh negara untuk kepentingan umum atau menjadi milik pribadi warga masyarakat pada umumnya dan pelarangan pengorganisasian kekuatan politik dengan berdasarkan pada solidaritas kesukubangsaan sehingga kebudayaan suku bangsa lebih banyak berfungsi dalam kehidupan seremonial dan ritual (baik yang bercorak sosial maupun keagamaan) daripada berfungsi dalam kehidupan politik atau sebagai kekuatan politik pada tingkat nasional.
- Pranata-pranata, alternatif yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan dan keanekaragaman, lebih banyak macam dan jumlahnya daripada yang terdapat dalam masyarakat majemuk.
- Masyarakat heterogen biasanya juga ditandai oleh adanya tingkat kemajuan yang tinggi dalam kehidupan ekonomi dan teknologinya yang sebetulnya telah dimungkinkan berkembang melalui perkembangan pranata-pranata alternatif tersebut.
Masyarakat heterogen adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam komunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenal dunia, suatu sistem, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah, adat serta kebiasaan.(Parekh, 1997)