Fase-Fase Nasionalisme di Indonesia
Secara singkat, perkembangan nasionalisme Indonesia menjadi lebih semarak sejak berdirinya Budi Utomo hingga proklamasi. Peristiwa itu dapat dibagi dalam beberapa fase penting. Fase-fase nasionalisme Indonesia:
1. Tahun 1900 : Fase nasionalisme Sosial dan Budaya
Pada tahap nasionalisme sosial atau budaya motivasi perjuangan organisasi yang berkembang pada masa tersebut adalah putusan-putusan yang berkaitan dengan unsur sosial budaya.
2. Tahun 1912 : Fase nasionalisme Politik
Pada tahap nasionalisme politik, menggambarkan bahwa cita-cita dan orientasi partai pada waktu itu lebih memperhatikan unsur politis dalam setiap pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan organisasinya.
3. Tahun 1921 : Fase Nasionalisme Militan
Tahap nasionalisme militan mengetengahkan bahwa segala keputusan partai dan perjuangan organisasi waktu itu dilandasi oleh semangat militan yang tinggi.
4. Tahun 1926 : Fase Nasionalisme Politik Radikal
Tahap nasionalisme politik radikal mengetengahkan segala kegiatan dan aktivitas partai dan organisasi yang berkembang pada waktu itu adalah sikap politis radikal atau yang lebih dikenal dengan sikap non-kooperatif.
5. Tahun 1933 : Fase Nasionalisme Moderat
Pada tahap nasionalisme moderat, sikap dan tindakan partai dan organisasi pada masa tersebut lebih moderat dan penuh pertimbangan. Tahap ini menunjukkan suatu kematangan dalam berorganisasi dan sudah makin terbiasa dalam organisasi politik waktu itu.
6. Tahun 1941 : Fase Nasionalisme Pendudukan Jepang
Tahap terakhir adalah fase nasionalisme pada masa pendudukan Jepang. Ternyata nasionalisme Indonesia yang mulai berkembang sejak berdirinya Budi Utomo hingga Jepang masuk ke wilayah Indonesia telah membawa dampak sosial, politik, budaya, dan ekonomi yang cukup.
1. Tahun 1900 : Fase nasionalisme Sosial dan Budaya
Pada tahap nasionalisme sosial atau budaya motivasi perjuangan organisasi yang berkembang pada masa tersebut adalah putusan-putusan yang berkaitan dengan unsur sosial budaya.
2. Tahun 1912 : Fase nasionalisme Politik
Pada tahap nasionalisme politik, menggambarkan bahwa cita-cita dan orientasi partai pada waktu itu lebih memperhatikan unsur politis dalam setiap pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan organisasinya.
3. Tahun 1921 : Fase Nasionalisme Militan
Tahap nasionalisme militan mengetengahkan bahwa segala keputusan partai dan perjuangan organisasi waktu itu dilandasi oleh semangat militan yang tinggi.
4. Tahun 1926 : Fase Nasionalisme Politik Radikal
Tahap nasionalisme politik radikal mengetengahkan segala kegiatan dan aktivitas partai dan organisasi yang berkembang pada waktu itu adalah sikap politis radikal atau yang lebih dikenal dengan sikap non-kooperatif.
5. Tahun 1933 : Fase Nasionalisme Moderat
Pada tahap nasionalisme moderat, sikap dan tindakan partai dan organisasi pada masa tersebut lebih moderat dan penuh pertimbangan. Tahap ini menunjukkan suatu kematangan dalam berorganisasi dan sudah makin terbiasa dalam organisasi politik waktu itu.
6. Tahun 1941 : Fase Nasionalisme Pendudukan Jepang
Tahap terakhir adalah fase nasionalisme pada masa pendudukan Jepang. Ternyata nasionalisme Indonesia yang mulai berkembang sejak berdirinya Budi Utomo hingga Jepang masuk ke wilayah Indonesia telah membawa dampak sosial, politik, budaya, dan ekonomi yang cukup.