Contoh Bencana Alam Geologis
Bencana alam geologis merupakan bencana alam yang disebabkan faktor yang bersumber dari bumi.
1. Gunung Meletus
Jumlah gunung berapi di Indonesia sangat banyak. Diperkirakan mencapai 130 gunung. Indonesia memiliki banyak gunung disebabkan wilayah Indonesia terdapat pertemuan berbagai lempeng bumi. Pada pertemuan lempeng-lempeng itu terjadi lipatan dan patahan sehingga terbentuk retakan. Pada retakan tersebut keluar magma dan akan terbentuk gunung.
Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas permukaan. Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk saat pertama kali magma meletus ke permukaan. Setelah magma terbentuk, sebuah gunung berapi akan terus meletus selama masih banyak magma yang terkandung di dalamnya. Jarak antara satu letusan dengan letusan yang lain membutuhkan waktu yang relatif lama.
Letusan gunung berapi menyebabkan terjadinya banyak kerusakan lingkungan. Misalnya tumpukan abu vulkanik dan pasir, awan panas, serta banjir lahar. Pada saat letusan hebat, gunung mengeluarkan magma yang membara sehingga kebakaran hutan di sekitar gunung sulit untuk dihindari.
2. Gempa bumi
Atau seisme adalah gerakan dimuka bumi yang terjadi karena adanya pergerakan tertentu di perut bumi. Gerakan itu bisa bersifat vertikal atau horizontal akibat tekanan dan pergeseran lapisan kulit bumi. Gempa berkekuatan 1-5 skala Richter biasanya tidak menyebabkan kerusakan yang parah. Adapun gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 5 skala Richter mengakibatkan kerusakan yang parah. Bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.
3. Tsunami
Kata tsunami berasal dari Jepang. Tsu berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang besar yang terdapat di pelabuhan. Jadi, tsunami berarti gelombang bsar yang terdapat di pelabuhan. Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang diakibatkan oleh bermacam-macam gangguan dasar laut, seperti gempa bumi, pergeseran lempeng dan gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah laut. Setelah mencapai wilayah dangkal, gelombang itu akan bergerak dengan cepat dan makin membesar.
4. Tanah Longsor
Daerah yang rawan terjadi tanah longsor adalah daerah pegunungan. Tanah longsor sering terjadi pada saat musim hujan. Hujan yang lebat dapat menyebabkan kekuatan tanah di lereng pegunungan lemah. Dengan demikian, sering terjadi longsor.
Tanah longsor bisa juga disebabkan karena gempa bumi. Kekuatan gempa yang cukup besar dapat menyebabkan tanah di lereng pegunungan longsor. Selain disebabkan oleh faktor alam, terjadinya tanah longsor juga disebabkan karena perilaku manusia yang menebang pohon di lereng pegunungan secara liar. Ketika hutan di lereng pegunungan gundul, maka kekuatan tanahnya menjadi lemah. Sehingga pada saat hujan lebat dapat terjadi longsor. Penambangan pasir dan batu di lereng pegunungan secara berlebihan juga dapat menyebabkan longsor.
1. Gunung Meletus
Jumlah gunung berapi di Indonesia sangat banyak. Diperkirakan mencapai 130 gunung. Indonesia memiliki banyak gunung disebabkan wilayah Indonesia terdapat pertemuan berbagai lempeng bumi. Pada pertemuan lempeng-lempeng itu terjadi lipatan dan patahan sehingga terbentuk retakan. Pada retakan tersebut keluar magma dan akan terbentuk gunung.
Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas permukaan. Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk saat pertama kali magma meletus ke permukaan. Setelah magma terbentuk, sebuah gunung berapi akan terus meletus selama masih banyak magma yang terkandung di dalamnya. Jarak antara satu letusan dengan letusan yang lain membutuhkan waktu yang relatif lama.
Letusan gunung berapi menyebabkan terjadinya banyak kerusakan lingkungan. Misalnya tumpukan abu vulkanik dan pasir, awan panas, serta banjir lahar. Pada saat letusan hebat, gunung mengeluarkan magma yang membara sehingga kebakaran hutan di sekitar gunung sulit untuk dihindari.
2. Gempa bumi
Atau seisme adalah gerakan dimuka bumi yang terjadi karena adanya pergerakan tertentu di perut bumi. Gerakan itu bisa bersifat vertikal atau horizontal akibat tekanan dan pergeseran lapisan kulit bumi. Gempa berkekuatan 1-5 skala Richter biasanya tidak menyebabkan kerusakan yang parah. Adapun gempa bumi dengan kekuatan lebih dari 5 skala Richter mengakibatkan kerusakan yang parah. Bahkan dapat menimbulkan korban jiwa.
3. Tsunami
Kata tsunami berasal dari Jepang. Tsu berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang besar yang terdapat di pelabuhan. Jadi, tsunami berarti gelombang bsar yang terdapat di pelabuhan. Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang diakibatkan oleh bermacam-macam gangguan dasar laut, seperti gempa bumi, pergeseran lempeng dan gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah laut. Setelah mencapai wilayah dangkal, gelombang itu akan bergerak dengan cepat dan makin membesar.
4. Tanah Longsor
Daerah yang rawan terjadi tanah longsor adalah daerah pegunungan. Tanah longsor sering terjadi pada saat musim hujan. Hujan yang lebat dapat menyebabkan kekuatan tanah di lereng pegunungan lemah. Dengan demikian, sering terjadi longsor.
Tanah longsor bisa juga disebabkan karena gempa bumi. Kekuatan gempa yang cukup besar dapat menyebabkan tanah di lereng pegunungan longsor. Selain disebabkan oleh faktor alam, terjadinya tanah longsor juga disebabkan karena perilaku manusia yang menebang pohon di lereng pegunungan secara liar. Ketika hutan di lereng pegunungan gundul, maka kekuatan tanahnya menjadi lemah. Sehingga pada saat hujan lebat dapat terjadi longsor. Penambangan pasir dan batu di lereng pegunungan secara berlebihan juga dapat menyebabkan longsor.