⑴ "Anak kecil!" Dia tertawa mengejekku.
"Mengapa duduk di belakang? Sini! Sini, duduk di muka! Masih ada tempat."
⑵ Tangannya melambai, lalu mendekat, berjalan ke arah belakang bangku-bangku.⑶ "Tidak, Pak! Di sini saja," jawabku
⑷ Dia berdiri di samping bangkuku. Tidak ada yang duduk bersamaku.
⑸ "Mengapa? Supaya paling akhir mendapat giliran?" tanyanya.
⑹ Seisi kelas tertawa
⑺ "Tidak, Pak, "kataku lagi. "Supaya dapat melihat orang-orang lain. Sedangkan mereka yang duduk di depan, harus berpaling untuk melihatku."
17. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan tersebut adalah
Orang pertama pelaku utama
18. Tokoh "aku" yang jujur dan polos; dibuktikan dalam kalimat nomor
⑹
19. Watak tokoh "aku" dideskripsikan dengan cara
dialog antartokoh