"Ibunda guru, Ibunda mesti tahu bahwa anak-anak kuli ini kelakuannya seperti setan.
Sama sekali tidak bisa disuruh diam, terutama Borek, kalau tak ada guru ulahnya ibarat pasien rumah sakit jiwa yang buas. Aku sudah tak tahan, ibunda, aku menuntut pemungutan suara yang demokratis untuk memilih ketua kelas baru. Aku juga tak sanggup mempertanggungjawabkan kepempinanku di Padang Masyar nanti, anak-anak kumal ini yang tidak bisa diatur ini hanya akan memberatkan hisabku!"
Kucai tampak sangat emosional. Tangannya menunjuk-nunjuk ke atas dan napasnya tersengal-sengal setelah menghamburkan unek-unek yang mungkin telah dipendamnya bertahun-tahun, ia menatap Bu Mus dengan mata merah, tapi pandangannya ke arah gambar R.H. Rhoma Irama Hujan Duit.
Kami semua menahan tawa melihat pemandangan itu, tapi Kucai sedang sangat serius, kami tak ingin melukai hatinya.
Laskar Pelangi, Andre Hirata
18. Konflik dalam kutipan tersebut adalah
Perasaan jengkel Kucai sebagai ketua kelas.
19. Penyebab konflik tersebut adalah
Menurut Kucai anak-anak di kelasnya tidak bisa diatur.
20. Peristiwa yang merupakan akibat konflik adalah
Kucai meluapkan emosinya yang terpendam.