Si Pincang : "Hah, lepas. Sekian puluh ribu. Sia-sia, kenapa Bos terlalu cepat memutuskan?

Si Tua : "Sudahlah. Itulah yang dinamakan nasib."
Si Pincang : "Apa aku harus menyerah kepada nasib begitu saja? Apa aku harus kalah?"
Si Tua : "Menyerah? Tidak. Kalah sekali untuk meraih kemenangan beberapa kali."
Si Pincang : "Semestinya aku menang. Keunggulan Si Buruk dariku hanya terletak pada dia begitu akrab dengan Bos. Alasan Bos menolakku sesungguhnya menyakitkan hati; aku pincang!"

Masalah yang diungkapkan dalam naskah drama tersebut adalah
Bos yang tidak berusaha berbuat adil terhadap anak buahnya.
Pembahasan:
Masalah merupakan perkara (persoalan) yang timbul dalam suatu hal.