Perkembangan Keesaan Allah
Dengan meneliti setiap ayat yang menjelaskan Asma Allah yang 99 itu jelas bagi kita, bahwa Allah itu Esa dalam zat, Esa dalam sifat, dan Esa dalam perbuatan-Nya. Oleh karena itu Islam adalah agama Tauhid.
Di samping itu, ada ajaran Keesaan yang biasa disebut monoteisme, yang dalam agama budaya berkembang dari dinamisme, menjadi animisme, kemudian menjadi politeisme.
Jumlah dewa yang terlalu banyak itu mengecil, karena tumpang tindih tugas mereka. Di beberapa tempat bahkan muncul hanya satu dewa yang paling penting dan kuasa, seperti di Mesir, Dewa Ra', dan di Yunani, dewa Zeus. Di kalangan bangsa Arab Jahiliyah dikenal tentang ajaran 3 dewa utama, yaitu Latta, Uzza, dan Manata. Agama Islam yang datang kemudian menghapus ajaran penyembahan dewa ini.
Di samping itu, ada ajaran Keesaan yang biasa disebut monoteisme, yang dalam agama budaya berkembang dari dinamisme, menjadi animisme, kemudian menjadi politeisme.
Jumlah dewa yang terlalu banyak itu mengecil, karena tumpang tindih tugas mereka. Di beberapa tempat bahkan muncul hanya satu dewa yang paling penting dan kuasa, seperti di Mesir, Dewa Ra', dan di Yunani, dewa Zeus. Di kalangan bangsa Arab Jahiliyah dikenal tentang ajaran 3 dewa utama, yaitu Latta, Uzza, dan Manata. Agama Islam yang datang kemudian menghapus ajaran penyembahan dewa ini.