Definisi Sistem Politik Beberapa Pakar Politik
Menurut Sri Soemantri, Gabriel Almond, Rusadi Kantaprawira, Jack J. Plano, Robert A. Dahl.
Dikemukakan sebagai berikut:
1. Sri Soemantri, berpendapat bahwa sistem politik adalah pelembagaan hubungan antar manusia yang dilembagakan dalam bermacam-macam badan politik, baik suprastruktur politik (lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif) dan infrastruktur politik (ada lima komponen: partai politik, kelompok kepentingan atau interest group, kelompok penekan atau presure group, alat komunikasi politik, dan tokoh politik).
2. Gabriel Almond, berpendapat bahwa sistem politik merupakan sistem interaksi yang ditemui masyarakat merdeka, yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi. Fungsi integrasi adalah tugas yang dijalankan oleh sistem politik untuk mencapai kesatuan dan persatuan dalam masyarakat yang bersangkutan. Fungsi adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Rusadi Kantaprawira, berpendapat bahwa sistem politik merupakan berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit dan kesatuan yang berupa negara atau masyarakat.
4. Jack J. Plano, mengartikan sistem politik sebagai pola hubungan masyarakat yang dibentuk berdasarkan keputusan-keputusan yang sah dan dilaksanakan dalam masyarakat tersebut.
5. Robert A. Dahl, menyimpulkan bahwa sistem politik menyangkut dua hal yaitu: pola yang tetap dari hubungan antar manusia, kemudian melibatkan sesuatu yang luas tentang kekuasaan, aturan dan kewenangan.
Sistem politik menyelenggarakan fungsi membuat keputusan-keputusan kebijakan yang mengikat alokasi dari nilai-nilai baik yang bersifat material maupun non material. Keputusan-keputusan kebijakan tersebut diarahkan untuk tercapainya tujuan-tujuan masyarakat. Sistem politik menghasilkan output berupa kebijakan-kebijakan negara yang bersifat mengikat seluruh masyarakat warga negara tersebut.
Dikemukakan sebagai berikut:
1. Sri Soemantri, berpendapat bahwa sistem politik adalah pelembagaan hubungan antar manusia yang dilembagakan dalam bermacam-macam badan politik, baik suprastruktur politik (lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif) dan infrastruktur politik (ada lima komponen: partai politik, kelompok kepentingan atau interest group, kelompok penekan atau presure group, alat komunikasi politik, dan tokoh politik).
2. Gabriel Almond, berpendapat bahwa sistem politik merupakan sistem interaksi yang ditemui masyarakat merdeka, yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi. Fungsi integrasi adalah tugas yang dijalankan oleh sistem politik untuk mencapai kesatuan dan persatuan dalam masyarakat yang bersangkutan. Fungsi adaptasi adalah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan.
3. Rusadi Kantaprawira, berpendapat bahwa sistem politik merupakan berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit dan kesatuan yang berupa negara atau masyarakat.
4. Jack J. Plano, mengartikan sistem politik sebagai pola hubungan masyarakat yang dibentuk berdasarkan keputusan-keputusan yang sah dan dilaksanakan dalam masyarakat tersebut.
5. Robert A. Dahl, menyimpulkan bahwa sistem politik menyangkut dua hal yaitu: pola yang tetap dari hubungan antar manusia, kemudian melibatkan sesuatu yang luas tentang kekuasaan, aturan dan kewenangan.
Sistem politik menyelenggarakan fungsi membuat keputusan-keputusan kebijakan yang mengikat alokasi dari nilai-nilai baik yang bersifat material maupun non material. Keputusan-keputusan kebijakan tersebut diarahkan untuk tercapainya tujuan-tujuan masyarakat. Sistem politik menghasilkan output berupa kebijakan-kebijakan negara yang bersifat mengikat seluruh masyarakat warga negara tersebut.