Kata Bayan, "Adalah konon seorang perempuan terlalu baik parasnya.

Maka ia nikah dengan seorang laki-laki terlalu amat cemburuan; selama ia duduk dengan istrinya itu, jangankan ia pergi berniaga, berjalan jauh pun ia tidak pernah. Hatta, beberapa lamanya maka segala harta yang dibawanya pun habislah. Maka kata perempuan itu, "Hai, Tuan Hamba! Betapa hal kita ini? Tidak lagi makan! baiklah Tuan pergi berlayar mencari makan! Apakah kesudahnya demikian ini? Maka sahut suaminya, "Tiada aku mau bercerai dengan tuan dan tiada aku mau bercerai dengan tuan dan tiada aku percaya akan dikau kalau-kalau peninggalanku ini dikau berbuat jahat.

11. Isi cerita dalam kutipan tersebut adalah
Seorang suami yang sangat cemburu kepada istrinya yang berparas cantik sehingga khawatir berjauhan, sampai-sampai tidak mau pergi mencari nafkah.
12. Pembuktian karakter sastra Melayu klasik dalam teks tersebut adalah
Penggunaan bahasa Melayu lama yaitu konon, hatta
13. Nilai norma yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah
Perilaku seorang suami yang tidak percaya akan kesetiaan istrinya karena cemburu yang berlebihan.
14. Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah
Janganlah terlalu cemburu kepada istri karena akan menimbulkan ketidakpercayaan dalam berumah tangga.